Menu
Cahaya Akhwat

HAL-HAL YANG HARUS DISIAPKAN SAAT DAKWAH MASTUROH

Assalamu ‘alaikum, sahabat Niqab Traveller.
Niqab Traveller masturoh


Travelling merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan untuk refreshing oleh sebagian banyak orang. Tetapi untuk para masturah, insya Allah niatkan untuk belajar, memperkuat iman dan belajar sunnah.

Baca juga pengertian Apa Itu
Niqab Travelling
Amalan Safar Masturoh

Ada beberapa hal yang sering kita siapkan atau bahkan tak mungkin kita tinggalkan untuk program masturoh, apalagi kalau sampai keluar negeri.
Berikut beberapa tips persiapan untuk masturah.


  1.  Gamis/Abaya  Hitam.

Travelling mau pakai baju apa itu terserah, pengecualian untuk masturah. Masturah harus keluar dengan tata tertib, diantaranya pakai full hijab dan dengan warna hitam.

Mau jenis apa pun terserah, pastinya ada beberapa hal yang harus perhatikan untuk kenyamanan kita melakukan perjalanan.


  • Desain

Kita tau, ada bermacam-macam model gamis. Ada gamis kurung dan ada juga yang bukaan depan. Tau kan jenis gamis bukaan depan? Gamis yang paling mudah dipakai juga dilepas. Karena gamis ini bisa dibuka di depan, entah pakai kancing atau ikatan. Gamis ini sangat nyaman saat kita baru datang atau mau pindah rumah.

Akan tetapi, ada beberapa pengalaman orang, katanya jenis gamis sering mengganggu perjalanan, terlebih ketika naik pesawat, naik mobil, apalagi kalau di India naik bajai dan riksa (transportasi jenis beca, tapi pengemudinya di muka. Jadi gamis kurung lebih aman untuk perjalanan jauh.
  • Ukurannya.

Memang ada sebagian ummahat atau akhwat yang suka ukurannya panjang bahkan kadang sampai melap lantai. Untuk perjalanan jauh sebaiknya jangan memakai jenis ini. Salah satunya demi kesucian. Jika baju kita suci, kita bisa shalat di mana saja. Apalagi kalau di bandara yang tidak disediakan mushallanya, sehingga kita tidak bisa pakai mukena atau ganti baju.
  •  Jangan transparant dan membentuk lekuk tubuh.

Itu sudah pasti ya.
  •  Sebaiknya juga jangan pakaian gamis yang aksesorisnya heboh. Kita hitam-hitam aja sudah jadi perhatian, apalagi kalau sampai gamis berhiaskan heboh,  entah dengan renda atau apa aja yang berkilauan.

2. Jilbab cadar purdah atau Niqab
Mau pakai jilbab langsung ada purdahnya atau Niqab tunggal, silakan. Perhatikan, kain tipis purdah penutup jangan sampai transprant. Dan maaf ini sangat banyak dijual di pasaran.

Minimal bawa dua lembar. Satu untuk dipakai satu buat dalam tas.
Biasanya neh, apalagi kalau perjalanannya jauh dan kita tertidur dalam perjalanan. Maka saat bangun, purdah kita pasti bau asem. Hehe.

Kalau bangun tidur, sampainya di rumah tujuan sih ga masalah. Tapi gimana kalau kita bangun, tapi hanya transit dan masih melakukan perjalanan beberapa jam lagi. Nah, hayoo?

Untuk berhadapan dengan petugas imigrasi, cocoknya jilbab langsung ada purdahnya. Biasanya kalau disingkap, ga semua wajah yang tersingkap. Apalagi kalau jilbab purdahnya punya dua kancing di bagian wajah, jadi tinggal melepas satu kancing atas.

Beda dengan Niqab.


Kalau Niqab, ketika kita harus memperlihatkan wajah ke petugas imigrasi, maka harus mengangkat kain penutup wajah ke atas. Sehingga hampir seluruh wajah akan terbuka kecuali kita sudah mengantisipasi dengan mengatur pemasangan jilbabnya.

Satu hal yang harus diingat. Ketika ingin berhadapan dengan petugas imigrasi, tawajjuh sama Allah. Ga terpengaruh apakah petugas itu cowok atau cewek.  ITU PENTING.
Kadang cowok, tapi ga terlalu teliti. Bahkan ada petugas yang hanya memperhatikan mata kita aja. Dan ada juga petugas cewek, tapi bawelnya minta ampuuuun.. Jadi tawajjuh sama Allah aja.

Sekali lagi, cek purdah kita, jangan sampai kain purdah transparant. Jangan sampai mata ditutup, tapi orang luar masih bisa lihat mata kita. Dan ini banyak dijual di pasaran. 

3. Sandal atau sepatu.
Sepatu apa sandal itu juga terserah. Tapi yang harus diperhatikan agar perjalanan kita ga terlalu melelahkan.
Kalau biasanya pakai sandal, silakan. Tapi, pakai yang tidak licin saat dipakai dengan kaos kaki. Ini sangat penting untuk kenyamanan turun naik transportasi.
Sandal tali juga sangat nyaman dalam perjalanan, tapi jangan pakai yang bikin repot saat memasang dan melepasnya. Enaknya tali yang karet, dan tinggal masukkan kaki.

Sepatu. Yang paling nyaman jenis sepatu flat shoes. Jenis sepatu paling nyaman dan aman bagi kesehatan.
Usahakan warna hitam juga yah.

Sebaiknya jangan sepatu yang bertali. Repot. Sepatu jenis ini memang cocok untuk perjalanan karena jenis bahannya yang nyaman di kaki. Tapi kita perginya berombongan. Kadang ada saatnya yang tergesak-gesak. Dan juga turun naik transportasi.
Jangan juga pakai jenis high heels, stiletto atau apa pun yang berhak tinggi. Yang terbiasa pakai sepatu jenis ini, perlu pikir panjang.

Di India, dari kita keluar dari pesawat menuju ruang imigrasi itu jauuuuh banget. Lalu menuju kota di tuju, kadang makai transportasi kereta api, itu juga perjalanannya sangat jauh. Dijamin tersiksa deh kalau pakai sepatu jenis stiletto.

Jangan lupa pula bawa sandal jepit. Sandal jepit untuk kita ke Toilet, supaya sandal/sepatu ga basah dan kaos kaki ga basah. Sandal jepit juga sangat dibutuhkan kalau naik kereta api saat mau ke toilet. Dan kadang-kadang ada juga lo rumah yang kamar mandinya ga ada sandal.

4. Tas
Mau tas seperti apa itu terserah. Tapi jauhnya perjalanan, patut sangat dipertimbangkan. Enaknya pakai tas ransel atau selimpang. Perhatikan juga berat bobot tasnya. Adakan tas cewek, yang punya pernak pernik sana-sana? Yang akhirnya tasnya aja sudah berat. Ditambah lagi beban isi. Duuh.

Mengenai isinya, biasanya kan mukena, purdah atau jilbab niqab cadangan, Qur’an, buku (kalau suka), dll. Pastinya, jangan ada benda tajam atau bawa cairan yang isinya lebih dari 100 gram karena akan kena sita petugas di bandara, jika bepergiannya ke luar negeri. Kalau sekitar Indonesia sih ga papa.

5.  Al-Qur’an
Supaya amalan tilawah kita ga ketinggalan. Sebaiknya jangan hp, karena di pesawat dilarang menghidupkan hp. Padahal perjalanan di pesawat juga kadang sangat lama.

6. Buku
Buku untuk mengisi waktu juga. Entah di transportasi, antrian, ruang tuang tunggu.
Buku yang disarankan, yang bermanfaat untuk perjalanannya kita. Seperti buku percakapan bahasa English, Arab, Urdu. Tergantung tempat tujuannya.
Buku kisah perjuangan istri-istri Rasul, sahabat dan sahabiah. Buku ini sangat bermanfaat untuk kita dakwah pada orang tempatan, terutama mereka yang ga bisa bahasa English atau Urdu.

Kalau kisah perjuangan sahabat atau sahabiah, walaupun dengan bahasa Indonesia, dengan mendengar nama tokohnya saja mereka sudah paham apa yang diceritakan. Di sana kita harus belajar dakwah, biasanya habis bayan dan mereka selalu menunggu kita bicara. Semua orang  ambil bagian karena di sana biasanya yang datang kadang ratusan.

Sampai di sini aja dulu, masih banyak lagi hal-hal yang harus disiapkan, silakan teman-teman tambahkan di kolom komentar. Apa saja yang harus disiapkan dan apa saja pertimbangannya.

Update Tanggal 27-4-2016
Berikut beberapa masukan dari teman-teman:

Ummu Nurul Bismillaah..
Untuk safar yg mengharuskan kita buka wajah ketika diperiksa petugas imigrasi, lebih nyaman pake yg purdah ritz (lebih aman untuk bagian kanan dan kiri kita, pengalaman pribadi 😊) & selalu sedia kaos kaki or kaos tangan cadangan di hand bag kita..


Nina Ummi Fatih Klw buat pergi2 sy lebih nyaman pake cadar yg terbuat dari bahan tipis biar napas bebas....cadar arab...dgn model simple yg membuat bebas bergerak tanpa khawatir tersingkap..sprt cadar bandana...atau yg tiga lapis.
Sy kurang suka memakai cadar tali buat safar apalg jauh...untuk diperjalanannya.




Al Khansa Jameela 
Niqob butterfly juga bisa ada yg instan juga... niqob hoody.. niqob poni bisa nutupin mata.. dan klo mau makanan tinggal tarik cadarnya ke bawah tanpa harus mnyingkapnya. 

Ukhty Ampenan Lombok kalau ana pakai niqob yg 3lpis umm..

Anggarani Ahliah Citra Cadar ritz. Aku pakai ini, ada iketan ke belakang terus bagian wajah bisa ditarik ke dagu. Lebih fleksibel dan praktis aja sih.



Anggarani Ahliah Citra Cadar mesir dua lapis. Kalau kita mau masturoh, pakai yang tiga lapis jadi bisa berfungsi sebagai purdah yg menutupi mata

Anggarani Ahliah Citra Niqab fenomenal karena kontroversial. Butterfly. grin emotikon


kaya biarawati (@mimingelap)
Anggarani Ahliah Citra Niqab yaman 3 lapis. Dua lapis untuk di bawah mata. Satu lapis untuk di atas mata ke kepala.

Yang di gambar ini masih terlalu tipis yah, kalau buat masturoh mata kita masih keliatan dari luar. Usahakan bahan yang lebih tebal agar tidak tranparan.

Assalamu ‘alaikum, sahabat Niqab Traveller. Travelling merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan untuk  refreshing  ol...
ahliah citra
Cahaya Akhwat

AMALAN SAFAR MASTURAH


Oleh. Fatima Nurdien

Bismillah...

Seperti yang sudah sering disampaikan, safar adalah sebagian dari adzab. Kebayang dong seorang niqabis mesti keluar2 rumah akhirnya mesti menemui yang namanya capek, panas, belum lagi ikhtilat de el el. Kalau saya sih mendingan dandan cantik di rumah, hehehe... Tapi inilah ketika safar fi sabilillah setiap langkah setiap debu akan menjadi asbab maghfirah dan tameng dari asap api neraka (Kargozary bab ini akan saya sambung post lain insyaallah).

Baca Juga Pengertian Apa Itu Niqab Travelling

Banyak sekali ujian2 Allah yang akan kita temui sepanjang safar masturah. Terutama yang destinasinya jauuh, luar pulau atau bahkan luar negeri, apalagi ke negara2 non muslim yang mana kita sering dihinggapi rasa khouf dan cemas. Hmmmmm,,, yakin deh tanpa pertolongan Allah kita ga akan sanggup.

Dari berbagai mudzakarah baik di Indonesia maupun Nizamuddin maka inilah dzikir dan doa yang penting dibaca sepanjang safar:

1. Surah Quraisy (Li iila fi quraisy) 1000x atau sebanyak yg kita sanggup

2. Laa haula wa laa quwwata illa billah 5400x atau sebanyak yg kita sanggup

3. Surah Qulyaa, Idzaa jaa, Qulhu, Al Falaq, Annaas, lalu baca bismillah

4. Doa "Allahummastur 'aurotii wa aamin rou'ati" ini penting banget waktu melewati cek imigrasi

5. Dan selebihnya isi dengan dzikir yang telah lazim diamalkan

Silakan kalau mau ada yg menambahkan... :) :)

Oleh. Fatima Nurdien Bismillah... Seperti yang sudah sering disampaikan, safar adalah sebagian dari adzab. Kebayang dong seorang niq...
ahliah citra
Cahaya Akhwat

Ghibah Salah Satu Penyebab Merebaknya Zina

Ghibah dan zina,  apa hubungannya ya? ^-^
“Barangsiapa yang menutupi aib saudaranya (muslim,) Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. Dan barangsiapa membuka aibnya saudara muslim, maka Allah pasti membuka aibnya, sehingga Allah akan mempermalukan (sampai) di rumahnya (sendiri) karena aibnya.” (Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas)
“Barangsiapa mencela saudaranya (muslim) atas dosanya (yang ia sudah bertaubat), maka ia tidak akan mati sebelum sebelum ia sendiri melakukan (dosa tersebut).” (Tirmidzi)
Atas hal ini, aku mengingat-ngingat berbagai kejadian dan menghubungkan satu sama lain. 
Ada seorang ibu tante yang klepek klepek saat mengetahui keponakannya yang digosipkan kumpul kebo, tak lama pun ternyata anaknya pun telah menjalin hubungan (bebas) dengan seorang kekasih.
Ada pula seorang ibu yang protes, karena taklim diisi oleh seorang ustadz—yang konon, katanya ustadz itu hasil di luar nikah. Beberapa tahun kemudian, setelah anak-anaknya dewasa, ternyata anak-anaknya pun mengalami kasus yang tak jauh beda.
Lalu ada juga kejadian lagi yang cukup mengerikan. Ketika itu, aku baru melahirkan anak yang kedua. Banyak ibu-ibu yang datang ke rumah, dan kebetulan waktu itu ada berita hangat, dan tak ketinggalan pula si ibu Fulanah, ”bla bla bla.” begitulah ceritanya.
Aku yang mendengar jadi ketakutan. Kebetulan adiknya si ibu ini, teman akrabku. Aku sangat khawatir karma (baca-musibah) ini menimpa temanku, yang waktu itu masih belum menikah. Siang malam aku mendo’akannya agar musibah iu tidak menimpanya. Selang beberapa bulan terdengarlah sebuah berita. Alhamdulillah Allah mengabulkan do’aku, namun seperti kata orang tua dahulu, “hukum karma tetap berlaku.” ternyata musibah ini menimpa saudaranya yang lain, yang sudah menikah. Sungguh tak terpikirkan sedikitpun olehku. Kupikir waktu itu yang berzina itu yang status bujang aja. ^-^ Seharusnya, aku mendoakan semuanya selamat dari fitnah zina. Untuk siapapun.
Di mata masyarakat, hamil di luar nikah adalah sesuatu yang sangat aib. Namun sayang, sangat sedikit yang mengambil ibrah, atau lebih berhati-hati agar kejadian itu tidak menimpanya dan keluarganya.
Berita hamil di luar nikah, sebuah berita laris manis, tanpa sadar mereka telah melecehkan saudaranya, padahal sebenarnya mereka sendiri tak tau nasib mereka ke depannya.
Hamil di luar nikah memang sangatlah aib, tapi bukan berarti kita bebas menggunjingnya, atau menghinanya. Kita sendiri tak tau kedudukan kita di mata Allah dan nasib kita ke depan, dan juga nasib mereka ke depan .
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat : 11)
Boleh jadi orang pernah melakukan perzinahan itu bertaubat dan berusaha menjadi seorang muslim yang baik, dan kita yang menggunjing, tanpa sadar telah melakukan dosa.
“Sesungguhnya Allah suka menerima taubat seorang hambanya, melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali dengan tiba-tiba, unta yang telah hilang dari padanya di tengah hutan.” (Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)
Setiap orang bisa berbuat kesalahan, tapi bukan hak kita untuk menghina atau menghukum mereka.
Merebaknya perzinahan, seharusnya kita pun melakukan introspeksi diri. Sejauh manakah sudah usaha kita untuk mencegahnya? Sudahlah kita berusaha mengarahkan mereka kepada kebaikan? Atau adakah sedikit risau saja dan  mendo’akan agar mereka diberi hidayah?
“Tidaklah seseorang berada di suatu kaum, dan ia berbuat maksiat di tengah mereka, orang-orang itu mampu untuk mencegahnya, melainkan Allah Subhanahu wata’ala akan menimpakan kepada mereka bencana sebelum mereka mati.” (Ibnu Majah, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban)
“Barang siapa melihat suatu kemunkaran dilakukan di hadapannya, maka cegahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka cegahlah dengan lidahnya. Jika tidak mampu, maka cegahlah dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemah iman.” (Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An-Nasa’i dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)
“Do’a seorang muslim untuk kawannya yang sedang tidak (hadir) bersamanya, akan dikabulkan (oleh Allah).” (HR. Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Dan juga berusahalah agar musibah (perzinahan) itu tidak menimpa kita dan keluarga kita. Tutup rapat semua pintu agar penyakit itu tidak masuk ke keluarga kita, jangan biarkan ada celah sedikitpun, karena suatu perkara yang ringan, bila dibiarkan bisa membawa masalah besar.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS.Al-Isra:32)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS.At-Tahrim: 6 dan 8)

Ghibah dan zina,   apa hubungannya ya? ^-^ “Barangsiapa yang menutupi aib saudaranya (muslim,) Allah akan menutupi aibnya pada hari ki...
El Nurien