Menu
Cahaya Akhwat

Keutamaan Surah Al-Ikhlas




Surah ini banyak sekali keutamaannya, maka sangat rugi sekali bila kita melewatkan hari tanpa  membaca surah Al-Ikhlas atau membaca namun tanpa merenungi maknanya. Karena dengan merenungi maknanya akan memberikan gairah keimanan dari jiwa kita.

“Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa”  Pengakuan atas kesatuan. Allah, Tuhan kita yang satu, yang tunggal. Mustahil Allah itu berbilang. Kepercayaan ini dinamakan “tauhid”.   “Allah tempat bergantung” Allah yang menciptakan, Allah jualah yang memelihara dan memberi rezeqi. Sudah sepatutnya  hanyalah  kepada  Allah kita bersandar, tempat kita bergantung dan meminta.

 Tak  patutlah kita menduakan Allah, atau meminta kepada selain Allah. Karena hanya Allah lah yang mempunyai kekuatan yang muthlak. Kekuatan yang tak mempunyai kelemahan. “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan” mustahil Allah diperanakkan dan beranak. Hanyalah makhluk hidup yang memerlukan keturunan guna menyambung kelanjutan hidupnya. Karena dengan adanya keturunan, keeksistensiaan keluarga tetap ada. Tetapi bila seseorang itu tidak mempunyai anak, maka putuslah silsilah keluarganya.  Sedangkan Allah selalu hidup, tak kan pernah mati. Allah  yang awal tanpa pendahuluan, yang akhir tanpa kesudahan.

 Allah tidak membutuhkan keturunan untuk mewariskan kekuatan. Kekuatan dan kekuasaan Allah tak pernah berakhir.  “dan  tidak ada seorangpun  yang  setara  dengan  Dia."  Tidak ada satu makhluk pun  yang  menyerupai Allah. baik itu zat, fisik, kekuatan maupun sifat. Tidak ada. Zat Allah yang suci, yang mempunyai kekuatan tanpa kelemahan dan bandingan.  Yang mempunyai pengetahuan, Maha Memandang tak ada satu pun yang luput dari pengawasan Allah. Yang  mempunyai  sifat kasih sayang yang tiada taranya. 

Rahmat mendahului dari pada azab-Nya.  Allah … Allah. Sungguh, tidak akan sanggup kita menggambarkan sifat-sifat Allah. Walaupun habis pohon di dunia ini untuk dijadikan pena, lautan habis dijadikan tinta. Tidak akan mampu menggambarkan seutuhya sifat-sifat Allah. Allahu akbar.

Keutamaan surah Al-Ikhlas, di antaranya:
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah bertanya kepada sahabatnya, “Mampukah kalian membaca sepertiga Al-Qur’an dalam satu malam yang itu tidak memberatkan?  Para sahabat ganti bertanya, “Apa yang harus kami baca, wahai Rasulullah?”  beliau menjawab, “Allahu al Wahidu shshamadu (al-ikhlas) sama dengan sepertiga Al-Qur’an.” (H.r. Bukhari)
Suatu ketika ada seorang sahabat berdoa dalam tasyahudnya:
اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ يَا اللهُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ أَنْ تَغْفِرَلِيْ ذُنُوْبِيْ اِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْر الرَّحِيْمُ

 “Allôħumma innî as’aluka yaa Allahu al Ahadu shshamadu lladzii lam yalid walam yûlad walam yakun lahu kufuwan Ahad an taghfiralî dzunûbî innaka anta- lghafûrur rahîm.” Artinya : Ya Allah.  Sesungguhnya  aku  memohon kepada-Mu, wahai Allah yang  Maha Esa. Allah adalah  Tuhan yang bergantung kepada segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia, kiranya Engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesugguhnya Engkau adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Maka Rasulullah bersabda, “Dia telah diampuni sebanyak tiga kali.”   



sumber:
Tafsir Al-Azhar
Mengakrabi Al-Qur'an
gambar dari google

Surah ini banyak sekali keutamaannya, maka sangat rugi sekali bila kita melewatkan hari tanpa  membaca surah Al-Ikhlas atau membac...
El Nurien
Cahaya Akhwat

Kecantikan vs Kekayaan


Seorang gadis cantik membuat surat dan mengirimkannya ke sebuah majalah terkenal. Gadis tersebut sangat cantik dan sangat populer di lingkungan sekitarnya. Beberapa pria ganteng pernah mencoba untuk menikahinya tetapi selalu ditolak. Tampaknya, gadis cantik tersebut menginginkan seorang pasangan yang ‘seimbang’ dengan kecantinkannya, yaitu seorang pria kaya. Karena dianggap unik dan bisa memberi tantangan bagi yang membacanya, maka majalah terkenal tersebut lalu memuat tulisan itu dengan judul “Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan pria kaya?”
Demikian surat gadis cantik tersebut:

Maaf jika sedikit menyindir, tetapi saya hanya mencoba jujur dengan apa yang saya pikirkan selama ini. Saya berumur 25 tahun, sangat cantik, dan punya selera fashion yang sangat bagus. Saya, seorang gadis ingin menikah dengan seorang pria kaya yang berpenghasilan minimal 500 ribu dollar per tahun.
Anda mungkin berpikir saya matre, tetapi persyaratan yang saya ajukan tersebut sebenarnya sangat wajar. Tahukah Anda jika penghasilan 1 juta dollar per tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York? Saya hanya mengajukan syarat separuhnya sehingga saya kira cukup masuk akal.
Adakah diantara pembaca majalah ini yang punya penghasilan minimum 500 ribu dollar per tahun? Apa kalian mau menikah denganku? Yang ingin saya tanyakan ialah apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti Anda?
Pria terkaya yang pernah kencan dengan saya hanya berpenghasilan 250 ribu dollar per tahun. Saya yakin Anda tahu, penghasilan segitu tidaklah cukup untuk hidup di pemukiman elit City Garden, NewYork.
Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan di mana saya bisa bertemu pria lajang kaya? Bagaimana cara mendapatkan pria kaya? Pria umur berapa yang harus saya cari? Kenapa kebanyakan istri orang-orang kaya hanya berpenampilan ‘standar’? Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan ‘tidak menarik’, tetapi mereka justru mendapatkan pria kaya.
Bagaimana cara Anda, para pria kaya, mengambil keputusan siapa yang kelak menjadi istri dan siapa yang hanya pantas menjadi pacar? Terima kasih atas perhatiannya.
(Si Cantik).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak disangka, surat yang dimuat dalam segmen inspirasi hidup di sebuah majalah tersebut ditanggapi oleh banyak pria kaya dengan serius. Di bawah ini adalah balasan dari seorang pria kaya yang bekerja di Finansial Wall Street:
Saya sangat bersemangat saat membaca surat Anda. Saya rasa banyak gadis di luar sana yang punya pertanyaan sama dengan Anda. Ijinkan saya untuk menganalisa situasi yang Anda alami, tentunya dari sudut pandang seorang profesional. Penghasilan saya per tahun lebih dari 500 ribu dollar, sesuai dengan syaratmu, jadi saya tidak main-main dengan balasan saya ini.
Menurut saya, jika dipandang dari sisi bisnis, menikahi Anda adalah sebuah keputusan yang salah. Jawabannya mudah, Saya akan coba menjelaskannya.
Saya menarik kesimpulan bahwa Anda telah menempatkan “kecantikan” dan “uang” adalah dua hal yang sederajat, di mana Anda mencoba menukar kecantikan dengan uang. Pihak A menyediakan kecantikan dan Pihak B membayar untuk itu, hal yang masuk akal. Tetapi, ada masalah besar di sini, yaitu kelak kecantikan Anda akan hilang. Faktanya, penghasilan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tetapi Anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Dan sebagai seorang pebisnis saya tidak akan merelakan uang saya hilang tanpa alasan yang jelas.
Jika dipandang dari sudut ekonomi, saya adalah aset positif yang selalu meningkat dan Anda adalah aset negatif yang selalu menyusut atau liabilitas. Bahkan, saya bisa berkata bahwa penyusutan aset yang Anda miliki bukan hanya penyusutan normal, tetapi penyusutan eksponensial.  ika Anda menganggap kecantikan sebagai aset, tentunya nilai Anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang.
Setiap aset selalu memiliki nilai tukar. Kecantikan Anda juga memiliki nilai tukar. Berdasarkan aturan yang kita gunakan di Wall Street, jika nilai tukar sebuah aset selalu turun maka aset tersebut harus segera dilepaskan. Menyimpan aset menurun dalam jangka waktu lama adalah ide yang sangat buruk. Maaf jika terdengar kasar, tetapi semua pria kaya tahu bahwa setiap aset dengan nilai depresiasi besar harus segera dijual atau setidaknya “disewakan”.

Anda seharusnya tahu bahwa pria dengan penghasilan lebih dari 500 ribu dollar per tahun pasti bukanlah pria bodoh. Kami mungkin mau berkencan dengan Anda, tetapi tidak untuk menikahi Anda. Saya menyarankan agar Anda melupakan saja ide untuk mencari cara menikahi pria kaya.
Lebih baik Anda menjadikan diri Anda orang kaya dengan pendapatan lebih dari 500 ribu dollar per tahun. Hal ini lebih bagus daripada mencari pria kaya bodoh yang mau menikahi Anda.
Mudah2an balasan ini dapat membantu. Jika Anda tertarik dengan servis “sewa pinjam”, silahkan hubungi saya.
(J.P. Morgan)**
**J.P Morgan adalah pendiri salah satu bank terbesar di Amerika yaitu J.P Morgan Chase Bank

artikel lama yang di ambil dari sini
 gambar dari google. 



Seorang gadis cantik membuat surat dan mengirimkannya ke sebuah majalah terkenal. Gadis tersebut sangat cantik dan sangat populer di l...
El Nurien
Cahaya Akhwat

Hijab dan Pandangan Mata




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّهَا كَانَتْ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ وَمَيْمُوْنَةَ إِذْ أَقْبَلَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُوْمَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَدَخَلَ عَلَيْهِ , فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : إِحْتِجَابَ مِنْهُ . فَقُلْتُ : ياَ رَسُوْلَ اللهِ أَلَيْسَ هُوَ أَعْمٰى لَا يَبْصُرُنَا ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : أَفَعَمْيَاوَاَنِ وَأَنْتُمَا لَسْتُمَا تَبْصُرَانِهِ ؟

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Ketika ia bercelak di sisi Rasulullah saw bersama Maymunah radhiyallahu ‘anha. Tiba-tiba muncullah Abdullah bin Ummi Maktum radhiyallahu ‘anha yang buta di hadapan mereka, kemudia ia datang kepada Rasulullah saw (karena ia buta tidak dapat melihat, maka kami berdua tidak segera menghijab diri. Kami tetap duduk di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.) Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berhijablah kalian darinya.” Saya berkata, “Ya Rasulullah, bukankah ia buta? Ia tentu tidak melihat kami?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bukankah kalian tidak buta darinya? Apakah kalian tidak melihatnya?” (Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud)

Dari hadits di atas memahamkan kepada kita bahwa; di antara fungsi hijab adalah menjaga pandangan. Baik melindungi diri kita pandangan orang lain,  juga menjaga mata kita dari memandang laki-laki yang bukan mahram.
Tak sepatutnya muslimah yang berhijab namun matanya jelalatan atau tak mampu menahan dari memandang laki-laki  yang bukan mahram. Atau terpesona idola laki-laki, walaupun hanya di layar televise.


Tak sepatutnya muslimah berhijab bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahram tanpa adanya keperluan. Atau memakai pakaian yang mengundang banyak perhatian.
Hijab dan menjaga pandangan merupakan salah satu perintah Allah dan menaati-Nya adalah bagian dari iman. Keduanya merupakan salah satu cara untuk menjaga kesucian jiwa, raga dan kemanisan iman. Insya Allah.

Mengabaikan keduanya adalah celah syaitan untuk meresahkan jiwa dan raga,  melahirkan niat bahkan perbuatan yang tidak baik, serta mencemarkan iman.

Hijab dan Menjaga Pandangan mata adalah mahkota wanita. 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّهَا كَانَتْ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ وَمَيْمُوْنَةَ إِذْ أَقْبَلَ اب...
El Nurien
Cahaya Akhwat

Sosok Tauladan yang Sukses dalam Mendidik Anak



Jika kau Khadijah, anakmu akan seperti Fathimah. Jika dirimu Fathimah, anakmu akan seperti Hasan dan Husen.

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya lebih baik dari pada mereka sendiri. Hingga kadang, tidak sedikit orang tua menentukan harapan kepada anak melebihi kemampuannya. Tidak sedikit pula orang tua, yang menuntut anak ini dan itu, namun lupa berbenah diri.

Anak butuh tauladan yang baik. Anak butuh transfer akhlak. Anak butuh semangat dan dukungan, bukan tuntutan. Anak butuh arahan bukan dikte. Anak butuh pengertian, bukan diharap mengerti.

Khadijah dan Fathimah merupakan sosok tauladan yang sukses dalam mendidik anak-anaknya.

Fathimah adalah sosok wanita yang taat kepada Allah, patuh pada orang tua dan suami, menjalani kemiskinan dengan penuh keredhaan, dermawan dan sejuta pesona yang dimilikinya. Sebelum bermimpi punya anak seperti Fathimah, belajar lah banyak dari sosok Khadijah.

Khadijah merupakan sosok yang cerdas, pengusaha dan dermawan. Kekayaan yang melimpah, tidaklah membuat sombong, bahkan sangat menghargai kedudukan suaminya yang kekayaannya lebih jauh ke bawah dari dirinya.

Ia sangat menghargai apapun jalan yang ditempuh suaminya. Salah satu ketika suaminya Ingin berkhalwat di gua Hira, bahkan ia rela menempuh perjalanan yang jauh demi mengantar makanan untuk suaminya.

Ketika Islam telah datang, ia yang pertama menyambut. Ia selalu yang terdepan dalam membela usaha Rasulullah (Islam). Ia memberikan apa saja demi Islam dan kaum muslimin.

Tak pernah sedikit pun terpikir untuk menghentikan usaha suaminya, walaupun dicaci, diganggu, diboikot dan mengalami berbagai penderitaan.

Ketika menikah, ia memiliki emas yang banyak di atas nampan-nampan. Namun ketika meninggal, ia tidak memiliki apa-apa lagi. Semuanya ia korbankan demi Islam. Bahkan ketika hampir meninggal dunia, ia berkata kepada Rasulullah, "Andai tulang belulang ini dapat dijadikan jembatan untuk penyeberangan kaum muslimin, maka gunakanlah."


Ingin memiliki anak seperti Hasan dan Husen, belajar lah banyak dari sosok Fathimah.

Sebuah keharusan, kita berharap yang terbaik buat anak-anaknya, hanya saja janganlah lupa berbenah diri dan terus mendekati Allah swt.


“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (Q.S. Al-A’raf : 58)



Jika kau Khadijah, anakmu akan seperti Fathimah.  Jika dirimu Fathimah, anakmu akan seperti Hasan dan Husen. Setiap orang tua pa...
El Nurien
Cahaya Akhwat

Zikir Pagi dan Petang Bagian I

kumpulan doa dan zikir pagi petang


Assalamualaikum Wr. Wb

Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk selalu mengingat Allah Subhanahuwataala. Salah satu caranya dapat kita wujudkan dengan membaca zikir pagi dan petang.

Ada pun bacaannya terdiri dari:

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: ‘Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat ‘Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat orang budak.'” (HR. Abu Dawud)

Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ ﴿﴾اللّٰهُ الصَّمَدُ﴿﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ﴿﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ﴿﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ﴿﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ﴿﴾  وَمِن شَرِّ النَّفّٰثَاتِ فِي الْعُقَدِ﴿﴾  وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ﴿﴾

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku 
berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5)(Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ﴿﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿﴾إِلَهِ النَّاسِ ﴿﴾مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ﴿﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ﴿﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ﴿﴾

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)

Faedah: Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika pagi dan petang, maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya. HR. Abu Daud Tirmidzi 

Membaca ayat Kursi

اللهُ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُه’ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَه’ مَا فِي السَّمٰوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَه’ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُه’ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255)

  اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.

Faedah: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.

Pagi
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلّٰهِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ، لاَ إِلٰـهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

Sore
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ

 

Artinya:

“Kami telah memasuki waktu pagi (sore)dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Meminta pada Allah kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar terhindar dari kejelekan di hari ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari kiamat kelak.(H.R Muslim, Abu Dawud, atTirmidzi, lafadz sesuai riwayat atTirmidzi).

اَللّٰهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.

Artinya:

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).” (Dibaca 1 x)
Jika sore hari membaca:
اللّٰهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا ‎وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا ‎وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ‏‎ ‎الْمَصِيْرُ
Allăhumma bika amsaină wabika ashbahnă wabika nahyă wabika namûtu  wa ilaikan-nusyûr
(Ya Allah, dengan-Mu kami berada petang hari, dan dengan-Mu kami berada pada pagi hari (masuk pada pagi hari). Dengan-Mu kami hidup, dan dengan-Mu kami mati dan kepada-Mu kami kembali).
Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidzi)
Membaca Sayyidul Istighfar
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلٰـهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya:

“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ
Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad 
adalah hamba dan utusan-Mu.” (dibaca 4x)


اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai maca gangguan yang datang dari berbagai arah.

~Bersambung~


Assalamualaikum Wr. Wb Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk selalu mengingat Allah Subhanahuwataala. Salah satu caranya dapat ...
ahliah citra