Menu
Cahaya Akhwat

Mereka Inilah Orang-Orang yang Dicintai Allah

بسم الله الر حمن الر حيم
Kata cinta memang selalu menjadi utama dalam kehidupan manusia. Kata yang ringan diucapkan, namun pengaruhnya sangat besar.
Cinta yang membuat seseorang berbunga-bunga, bahagia, mengawang, galau, sedih, tersiksa bahkan putus asa. Biasanya cinta ini dirasakan kepada lawan jenis.
Cinta yang membuat orang menjadi kuat, semangat, rela berkorban, optimis. Rasa ini bersifat lebih umum. Seorang laki-laki kepada keluarganya, seorang istri kepada suami dan anak-anaknya, seorang kakak kepada adiknya, bahkan seorang binatang kepada anak-anaknya.
Di sisi lain, cinta juga bisa membuat seseorang menjadi manusia pecundang.
Kita sebagai insan beragama, pernahkah berpikir, bahwa cinta kita hanya kepada Allah? Atau pernahkah berpikir, bagaimana supaya Allah mencintai kita? Mencintai dengan posisi yang istimewa, bukan hanya sekadar Khaliq kepada makhluknya. Akan tetapi, cinta yang lebih intens.
Berikut kami mengutip beberapa ayat yang menjelaskan Allah mencintai golongan tertentu. Sudahkah kita termasuk mereka? Atau setidaknya sudahkah kita berusaha, menjadi golongan mereka?
1.      Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dan tidak mejatuhkan dirinya ke dalam kekikiran yang akhirnya akan membinasakan dirinya sendiri.
“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) kedalam kebinasaan dengan tangan sendiri. Sungguh Allah menyukai orang-oranng yang berbuat baik.”(Al-Baqarah : 195)
2.      Orang yang bersegera memohon ampun kepada Allah, yang berinfak – baik pada waktu lapang maupun susah, yang mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain.

“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.
(Yaitu) oang yang berinfak, baik waktu lapang maupun sempit, dan orang yang menahan amarah dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menjalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan itu, sedang mereka mengetahui.”

“Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang sungainya mengalir di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.”(AliImran : 133-136)

3.      Orang menghidupkan (mengamalkan dan menda’wahkan) sunnah
“Katakanlah (Muhammad) jika kamu mencintai Allah, maka  ikutilah aku. Niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha penyayang.”(Ali Imran : 31)
4.      Orang yang jika mereka mendengar atau mendapatkan ilmu kebajikan, mereka bersegara mengamalkannya.
“Dan mengapa kami tidak beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat menginginkan agar Tuhan kami memasukkan kami kedalam golongan orang-orang shaleh.”  

“Maka Allah memberi pahala kepada mereka atas perkataan yang telah mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Al-Maidah : 84-85)

5.      Orang yang bertaubat dan menyempurnakan taubat dengan istiqamah
“Tidak berdosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan tentang apa yang mereka makan (dahulu). Apabila mereka bertaqwa dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, kemudian mereka tetap bertaqwa dan beriman, selanjutnya mereka (tetap) bertaqwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Al-Maidah:93)
6.      Orang yang bersatu padu dalam jihad (menegakkan kalimat Allah.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur. Mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaf : 4)
7.      Orang yang sabar dan berserah diri kepada Allah. Kokoh walaupun dalam kondisi terjepit.
“Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar pengikut(nya) yang bertaqwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh) dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.”
“Dan tidak lain ucapan mereka hanya do’a.”
Ya Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami. Tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Ali Imra : 146-148)

8.      Orang yang menepati janji.

“Bagaimana mungkin ada perjanjian (aman) disisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil Haram (Hudaibiyah). Maka selama mereka berlaku jujur terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur (pula) terhadap mereka.  Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.” (At-Taubah : 7)

“Sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa.” (Ali Imran : 76)
9.      Orang-orang yang membersihkan diri (lahir dan batin)
“Janganlah kamu melaksanakan shalat dalam mesjid itu selama-lamanya. Sungguh, mesjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (At-Taubah : 108)

“Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor, karena itu jauhilah (jangan bercampur)istri pada waktu haid, janganlah kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, (campurilah) mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang yang menyucikan diri.”(Al-Baqarah : 222)

Semoga Allah karuniakan taufik, untuk menjadi termask golongan yang dicintai Allah.

بسم الله الر حمن الر حيم Kata cinta memang selalu menjadi utama dalam kehidupan manusia. Kata yang ringan diucapkan, namun pengaruhnya sanga...
bismillah
Cahaya Akhwat

Hal yang wajib Diketahui Istri agar Selalu Disayang Suami



Setiap wanita pasti ingin mendapatkan cinta, kasih sayang dan perhatian penuh dari semuanya. Siapa pun dan dari kelas sosial manapun, pasti mengharapkan hal itu. Sayangnya, kadang tak semua wanita bisa merasakan hal itu.
Kali ini Cahayaakhwat berbagi tips, bagaimana agar disayang dan mendapat tempat yang istimewa di hati suami.

1.      Berdoa. Satu hal yang harus kita sadari, bahwa yang memegang hatinya adalah Allah. Maka sangat penting kita, merayu Allah agar hati dan perhatian suami hanya untuk kita.

2.      Taat pada Allah dan Rasul-Nya. Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada kekuatan ghaib yang mendatang sakinah, mawaddah dan warahmah. Salah satunya adalah mentaati Allah dan Rasul-Nya. Apa pun usaha kita, jika kita tidak mentaati Allah dan Rasul-Nya, apalagi sampai melakukan hal yang dilarang Allah dalam membenahi rumah tangga, maka itu merupakan suatu kegagalan.

3.      Gemar mencari ilmu. Terutama berhubungan tentang kewajiban seorang istri. Ilmu agama akan menjadi penuntun untuk membentuk rumah tangga idaman, sesuai contoh Rasulullah.  

Yang no 4 dan seterusnya, merupakan  kutipan pesan-pesan Umamah binti Harits kepada putrinya. Pesan yang disampaikan ketika puterinya di ambang pernikahan. Dan akhirnya putrinya mendapatkan kedudukan yang sangat tinggi di hati suami dan melahirkan beberapa raja yang memimpin setelah suaminya.

4.      Jadilah hamba bagi suami, maka dia akan menjadi hambamu.
Dengan menikahi kita, berarti kita adalah miliknya sepenuhnya dan kewajiban kita melayaninya. Akan tetapi jika melayaninya dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin, maka akan mendatangkan penghargaan di hatinya.

Utamakan memberi dari pada meminta. Jika keduanya berpikir akan saling memberi, otomatis keduanya akan saling mendapat. Jika keduanya hanya berpikir saling menuntut, maka keduanya akan saling gelisah dan tidak mendapatkan apa yang diharapkan. Tidak salah bukan, jika dengan penghambaan (baca-melayani segenap jiwa) , dia akan menjadi perhatian penuh pada kita.


5.       Temanilah dia dengan penuh kepuasan, dan pergauilah dia dengan senantiasa mendengar dan mentaatinya. Karena sesungguhnya dalam kepuasan itu terdapat ketenangan hati, dan dalam pendengaran serta ketaatan itu terletak redha sang Ilahi.

6.      Perhatikan penciumannya, sehingga dia selalu mencium bau yang harum dan wangi dari dirimu, dan perhatikanlah pandangannya sehingga dia tidak melihatmu sebagai suatu yang buruk. Sesungguhnya celak merupakan sesuatu yang baik dari segala yang ada, sedangkan minyak wangi merupakan sesuatu yang harum yang dicari setiap orang.


7.      Perhatikanlah waktu makannya, dan janganlah engkau membuat kegaduhan pada saat dia tidur. Karena sesungguhnya perihnya lapar menjadikan nafsu bergejolak, sedangkan kegaduhan yang mengganggu tidur menyebabkan kemurkaan.

8.      Jagalah hartanya dengan baik. Karena sesungguhnya menjaga harta miliknya merupakan wujud dari penghormatan yang paling baik.

9.      Jagalah hubungan dan berlakulah baik kepada kerabat dan keluarganya. Pemeliharaan hubungan terhadap kerabat dan keluarganya merupakan bentuk pengurusan yang paling baik terhadap dirinya.


10.  Janganlah menyebar luaskan rahasia, dan janganlah menentang perintahnya. Karena jika engkau menyebar luaskan rahasianya, maka engkau tidak akan selamat dari penghianatannya, Dan jika engkau menentang perintahnya maka engkau telah membangkitkan amarah dalam dadanya.

11.  Hindarilah kegembiraan di hadapannya pada saat dia sedang dalam kesedihan dan kesusahan. Dan janganlah bermuram durja pada saat dia bahagia. Karena kegembiraan pada saat dia sedih merupakan kelalaian, sedangkan kemuraman pada saat dia bahagia merupakan perbuatan yang merupakan mengeruhkan suasana.

12.  Jadilah yang paling mengagungkan dirinya, maka dia akan menjadi orang yang paling memuliakanmu. Dan jadilah orang yang paling mendukungnya, niscaya dia akan menjadi lenggeng bersamamu.


13.  Kita tidak akan pernah sampai pada apa yang kita cintai dari sehingga  mendahulukan keredhaannya atas keredhaan kita, dan keinginannya atas keinginan kita terhadap segala hal yang  disenangi maupun dibenci.

Semoga Allah memberi kebaikan itu pada kita dan seluruh akhwat di dunia ini.

Setiap wanita pasti ingin mendapatkan cinta, kasih sayang dan perhatian penuh dari semuanya. Siapa pun dan dari kelas sosial manapun, pasti ...
El Nurien
Cahaya Akhwat

DOA INI MAMPU MENANGKAL MUSIBAH YANG DATANG SECARA TIBA-TIBA

DOA INI MAMPU MENANGKAL MUSIBAH YANG DATANG SECARA TIBA-TIBA

Assalamualaikum Wr. Wb.
Terkadang, kita sebagai manusia maunya yang indah-indah. Ingin hidup tanpa mengalami musibah atau masalah yang mempersulit perjalanan. Namun, godaan syaitan begitu kuat, sehingga mampu membuat manusia lupa bahwa musibah yang terjadi adalah sebuah proses dalam perjalanan menuju akhirat. 

Musibah yang telah digariskan kadang memang tidak bisa diubah. Tetapi, ada sebuah senjata paling ampuh yang dapat dijadikan sebagai perlindungan diri terhadap musibah. Senjata itu adalah, doa.

Eitss...,
ini beneran lho, ngga becanda.
Doa itu memang senjata yang paling ampuh di dunia ini.
Yang jadi masalah adalah seberapa banyak kita yakin bahwa doa yang kita ajukan kepada Allah SWT itu dapat memberikan faidah bagi kita? 
Kalau kita sendiri ragu, ya tentu saja senjata itu jadi tumpul.

Selanjutnya adalah seberapa banyak pengetahuan kita tentang doa-doa yang ada? Padahal Allah SWT telah memudahkan kepada semua umatnya untuk meminta apa saja kepada-Nya.

Seperti doa yang dapat mengabulkan semua keinginanmu, jangan lupa dibaca dan diamalkan.
Doa yang saya maksudkan dari awal postingan ini terdapat dalam sebuah hadis sebagai berikut.

DOA INI MAMPU MENANGKAL MUSIBAH YANG DATANG SECARA TIBA-TIBA


Dari Ustman bin Affan r.a. berkata,
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, barang siapa pada waktu petang membaca doa berikut ini sebanyak tiga kali,
DOA INI MAMPU MENANGKAL MUSIBAH YANG DATANG SECARA TIBA-TIBA

Bismillaahilladzi laa yadhurru ma'asmihii syaiunfil ardhi walaa fis samaa i wa huwassamiiul'aliim.

Yang artinya,
Dengan nama Allah yang beserta nama-Nya tidak akan membahayakan sesuatu pun yang ada di bumi dan tidak juga yang ada di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Maka musibah yang datang tiba-tiba tidak akan membahayakan dirinya hingga pagi hari, dan barang siapa yang membacanya tiga kali pada pada pagi hari, maka musibah yang datang secara tiba-tiba tidak akan membahayakan dirinya hingga petang hari." (HR. Riwayat Abu Dawud. No. 5088)

Pasti banyak yang sudah tahu tentang dia ini. 

Berarti sekarang tinggal kita amalkan, membacanya sebanyak tiga kali setiap pagi dan sore hari.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Terkadang, kita sebagai manusia maunya yang indah-indah. Ingin hidup tanpa mengalami musibah atau masalah yang mempe...
ahliah citra
Cahaya Akhwat

Jadikan Dirimu Pribadi yang Tak Terlupakan


Berapa hari yang lalu teman saya telah syahid, sebut saja si B. Hal ini kembali mengingatkanku pada teman yang satunya, yang juga syahid, sebut si A. 

Si A, boleh dibilang bukan sahabat dekat karena pertemanan kami biasa saja. Kami bertemu, saat aku nyetor hafalan di pondok si A nyantri.

Aku lupa kapan terakhir kami bertemu, sebelumnya dia niatan mau sekolah ke Yaman, ternyata Allah berkehendak lain. Dia menikah dengan seorang ustadz dan ikut suaminya. Setelah itu kami putus komunikasi.

Walaupun sekian tahun kami putus kontak, namun ketika mendengar kematiannya, hati ini benar-benar berkabung.

Begitu juga si B. Kami tidak terlalu akrab, namun berita kematiannya benar-benar membuatku berduka dan bahkan mengingatkanku kembali pada A, sehingga membuat hati ini semakin mendung saja.

Kemudian aku bepikir, apa istimewa keduanya, sehingga aku merasa begitu kehilangan, padahal mereka bukanlah sahabat dekat? Dengan si A, tak terlalu banyak kenangan selain pernah tertawa bersama dan obrol-obrol di salah satu ruangan di pondok.  Ya mungkin karena jalan kematiannya yang sangat indah, kematian yang membuatku iri. Syahid saat melahirkan bukankah sesuatu sangat mulia. Mati dalam perjuangan. Bagiku sungguh luar.

A memang luar biasa, dia santri cukup sabar dan selalu berusaha. Aku masih ingat apa yang kuucapkan, saat dia mengadukan kesulitan untuk menamatkan hafalannya. Siapa sangka dia mendahuluiku dan dengan jalan yang sangat mulia. Semoga Allah menempatkannya di Sisi-Nya yang mulia.

Lalu dengan teman si B. Dengan B pun aku tidak terlalu akrab, bahkan bisa dibilang begitu dingin. Pertemuanku dengan B, saat aku pertama kali menyetor hafalan di pondok itu, dia jadi jadi ustadzahnya dan itu pun hanya beberapa kali.

Tak lama kemudian, dia nyantri ke Yaman, pulang ke Indonesia menikah lalu juga menjadi seorang ustadzah. Ya mungkin sama – sama segan. Aku segan padanya karena dia ustadzah, dia segan padaku karena usiaku lebih tua darinya.

Aku sangat berkesan padanya. Akhlaknya begitu mulia. Pendiam, murah senyum, walaupun kadang di bully teman (waktu masih nyantri). Dia tetap menghormatiku sebagai lebih tua walaupun sebenarnya dia-lah ustadzahku.

Perginya kedua temanku ini meningalkan beberapa pertanyaan sekaligus pelajaran untuk diriku sendiri.
Pertanyaannya :
1.           Siapakah diriku saat bergaul dengan orang lain? Apakah aku sudah mempunyai tindak tanduk yang bagus, sehingga meninggalkan kesan di hati orang lain dan akan dikenang jika aku telah tiada? Atau mungkin aku menjadi orang yang dibenci, mudah dilupakan atau bahkan orang-orang merasa beruntung atas kematianku? Semoga saja Allah memasukkanku di tempat yang pertama dan melindungiku di tempat yang kedua.
2.           Bagaimanakah akhir kesudahanku? Apakah dalam khusnul khatimah atau su’ul khatimah. Pastinya tindak-tandukku hari ini sangat menentukan.

Pelajarannya: Setiap bertemu dengan orang lain, usahakan saling meminta maaf, memaafkan dan tinggalkan kesan yang indah (dengan akhlak mulia) karena kita tidak tau, mungkin itu saja pertemuan yang terakhir kali.

Berakhlak baik itu sangat penting karena  akhlaklah yang diingat orang lain, jika kita telah tiada. Dan mereka akan mendoakan kita, jika kita meninggalkan kenangan indah saat bersama mereka.

Ya, akhlak mulia-lah yang sangat penting dan sangat menentukan.

اللّٰهُمَّ إِنِّي اَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَسْأَلَةِ وَخَيْرَ الدُّعَا وَخَيْرَ النَّجَاحِ وَخَيْرَ الْعِلْمِ وَخَيْرِ الْعَمَلِ وَخَيْرَ الثَّوَابِ وَخَيْرَ الْحَيَاةِ وَخَيْرَ الْمَمَاتِ وَثَبِّتْـنِي وَثَقِّلْ مَوَازِيْنِي وَحَقِّقْ إِيْـمَانِي وَارْفَعْ دَرَجَتِي وَتَقَبَّلْ صَلَاتِي وَاغْفِرْ خَطِيْــﺌَاتِي وَاَسْأَلُكَ الْعُلَا مِنَ الْجَـنَّةِ
Allahumma inni as-aluka khairal mas-alati wa khaira-ddu’aai wa khairan najaahi wa khairal ‘ilmi wa khairal amali wa khairats-tsawaabi wa khairal hayaati wa khairal mamaati wa stabbitnii wa tsaqqil mawaaziinii wa haqqiq iimaanii warfa’ darajatii wa taqabbal shalaatii waghfir khathii-aa-ti wa as-alukal ‘ulaa minal jannah.

Artinya:

Ya Allah, aku meminta sebaik-baik permintaan, permohonan, keberhasilan, ilmu, amal, pahala, kehidupan, kematian, dan tetapkanlah aku dalam semua kebaikan itu. Beratkanlah timbangan (amal kebaikanku), kukuhkanlah imanku, tinggikanlah derajatku, terimalah shalatku, ampunilah kesalahan-kesalahanku, dan aku memohon surga yang paling tinggi kepada-Mu. 

Berapa hari yang lalu teman saya telah syahid, sebut saja si B. Hal ini kembali mengingatkanku pada teman yang satunya, yang juga syahid, se...
El Nurien
Cahaya Akhwat

Percayakah, ada Kekuatan Lain yang Bisa Membentuk Rumah tangga Samara?







Mungkin judul artikel ini berlebihan, tapi percayalah hal itu memang ada dalam kehidupan sehari-sehari. Hal itu karena iman kita terlalu lemah, tidak mempercayai kecuali sesuatu yang nyata. Padahal kekuatan itu sangat besar dan sangat menentukan pada kehidupan anak manusia.

Percayakah juga, ternyata dalam rumah tangga kekuatan itu sangat berpengaruh bahkan menentukan. Sakinah mawaddah warahmah-kah atau malah wadah petaka yang berujung kehancuran.

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ، يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَهُو ،  أُولَــۤــﺌِـكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللهُ، إِنَّ اللهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ  


“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.s. At-Taubah : 71)

Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah.  Dengan rahmat Allah, kita bisa berkasih sayang. Dengan rahmat Allah, kita bisa saling memahami, kita saling memaafkan dan saling peduli.

Dengan rahmat Allah, ada ketenangan dalam rumah,  tidak ditakutkan dengan hal-hal yang sepele, dimudahkan segala urusan dan sabar atas segala ujian.

Dengan rahmat Allah, membuat kita selalu merasa cukup, optimis dan bisa mencapai segala hal (selama dalam kebaikan). Rahmat Allah-lah segala-galanya.

Rahmat Allah juga yang membuat Ashabul kahfi tertidur dalam gua, padahal di luar sana sedang dalam suasana tegang karena orang-orang kerajaan berkeliaran untuk menangkap mereka.

“(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kamidari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Maka Kami tutup telinga mereka (Allah tidurkan) beberapa tahun dalam gua itu.” (Q.s Al-Kahfi :10-11)

Rahmat Allah yang menguatkan hati ibu Musa ketika melihat bayinya terapung-apung di laut.
“Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hati- nya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).” (Q.s. Al-Qashash : 10)

“Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Ya, Allah Maha perkasa, walaupun bertentangan dengan akal manusia. Dan semua itu adalah kebijakan Allah, hanya saja manusia saja yang sering mengabaikannya.

Lalu siapakah yang mendapatkan rahmat itu?
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

Suami istri yang satu sama sama lain saling membantu dalam mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran (da’wah ila llah), mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Inilah keluarga yang ideal di mata Allah dan Allah selalu bersama mereka. Rela berkorban diri, harta dan waktu untuk agama Allah. Mereka berpisah dan bertemu karena Allah.

Mereka da’wah bukan karena sudah merasa paling benar, justru mereka ingin belajar dan ingin meningkatkan iman dan amal. Bahkan ayat ini menggambarkan, terjun dalam dunia da’wah pada urutan pertama, sebelum shalat dan zakat. Karena memang da’wah adalah diibaratkan pabrik dan amalan Islam adalah produknya. Jika  pabrik/da’wah berproduksi, maka Islam akan terus ada. Sebaliknya, jika da’wah ditinggalkan, maka amalan Islam pun akan habis.

Mereka selalu mendirikan shalat, menunaikan zakat (jika mereka berkewajiban atas hal ini), sekuat tenaga untuk selalu taat kepada Allah dan menghidupkan sunnah Rasulullah.

“Allah merahmati laki-laki yang bangun pada malam hari, lalu shalat tahajjud, kemudian ia membangunkan istrinya hingga ia pun shalat. Apabila istrinya tidak bangun, ia percikkan air ke wajahnya. Allah merahmati wanita yang bangun pada malam hari lalu shalat tahajjud, kemudian ia membangunkan suaminya hingga ia pun shalat. Apabila suaminya tidak bangun, ia percikkan air ke wajahnya.” (H.r. Nasa’i)

Dari segi financial mungkin terlihat sederhana, bahkan mungkin sangat kekurangan, tapi rahmat Allah selalu menaungi mereka.

Berlebihan tidak membuat mereka sombong apalagi lupa daratan. Justru kelebihan itu membuat mereka semakin utama di mata Allah. Mereka tidak ragu mengorbankan hartanya demi agama dan demi mencari keredaan Allah.

Ujian mungkin tak kalah hebatnya dengan orang lain, tapi dengan rahmat Allah itulah mereka bersabar, berpikir bijak, selalu bisa mengembalikan dan bertawakkal kepada Allah.

Sehingga sakinah selalu ada dalam rumah tangga mereka, rezeki berkah dan setiap kekurangan atau ujian apapun justru semakin mendekatkan mereka kepada Allah.

Kondisi ini sangat berbeda dengan orang yang sangat jauh dengan roh agama agama. Mereka mungkin kaya, berpangkat dan semua keinginan selalu terpenuhi. Tapi jika tanpa adanya amalan agama, maka rahmat Allah sangat jauh dari mereka, bahkan  bisikan dan hasutan setan selalu mengelilingi mereka.

"... dan aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (Q.s. Al-A’raf : 22)

Tanpa rahmat Allah (ditambah lagi dengan bisikan dan hasutan setan), semuanya menjadi tidak menyenangkan. Berkecukupan tapi tidak ada rasa syukur sehingga selalu merasa kurang dan tidak merasa puas. Satu sama lain saling curiga. Masalah kecil menjadi besar. Sama-sama saling menuntut. Sama-sama saling menyalahkan. Sulit berkompromi. Egolah yang selalu menang. Selalu ditakutkan oleh hal-hal yang kecil. Dibuat gelisah oleh prasangka buruk. Dibuat tidak tentram oleh isu-isu yang tidak jelas.

Walaupun mereka berusaha untuk saling memperbaiki, selama mereka tidak kembali kepada Allah, harapan untuk lebih baik sangat tipis. Karena rahmat Allah sangat jauh dari mereka dan setan selalu membekap mereka.

Sekarang rumah tanggamu ada di bagian mana? Mereka yang selalu berkomitmen dalam da’wah pasti membenarkan hal ini karena mereka telah merasakan nikmat itu dan pernah merasakan betapa sengsaranya jika telah iman menurun dan dunia da’wah semakin jauh.

والله مستعان على ما تصفون

Mungkin judul artikel ini berlebihan, tapi percayalah hal itu memang ada dalam kehidupan sehari-sehari. Hal itu karena iman kita terlalu lem...
El Nurien
Cahaya Akhwat

Mau Keinginanmu Selalu Dikabulkan Allah SWT? Lakukan Amalan Ini

Mau Keinginanmu Selalu Dikabulkan Allah SWT? Lakukan Amalan Ini

Assalamualaikum Wr. Wb
Sebagai manusia, kita pasti memiliki beberapa keinginan. Tetapi, sering sekali merasa keinginan kita urung dikabulkan.

Pertama yang harus kita lakukan adalah, pastikan bahwa keinginan kita adalah hal yang baik bagi diri sendiri dan juga yang lainnya.

Jika kita memiliki keinginan, jangan sampai membuat kita pergi meminta-minta pada makhluk. Karena Sebagai muslim kita wajib meminta hanya kepada Allah SWT.

Banyak sekali yang tidak mengetahui doa yang satu ini. Doa yang selalu diamalkan setiap hari  oleh Nabi Musa AS.

Mau Keinginanmu Selalu Dikabulkan Allah SWT? Lakukan Amalan Ini

Dari Hasan Rahimahullah menceritakan bahwa Samurah bin Jundub r.a berkata,

"maukah aku sampaikan kepadamu sebuah hadis yang pernah aku dengar dari Rasulullah SAW beberapa kali, dari Abu Bakar beberapa kali dan dari Umar beberapa kali? "

"Ya, silakan."

Samurah r.a melanjutkan,
"barang siapa pada waktu pagi dan petang membaca:

Mau Keinginanmu Selalu Dikabulkan Allah SWT? Lakukan Amalan Ini

Allahumma anta kholaqtani wa anta tahdiinii wa anta tut'imunii wa anta tasqiinii wa anta tumiitunii wa anta tuhyiinii.

Yang artinya adalah Ya Allah, Engkaulah yang menciptakanku, Engkau yang memberi petunjuk kepadaku, Engkaulah yang memberiku makan, Engkaulah yang memberiku minum, Engkaulah yang mematikan aku dan Engkaulah yang menghidupkan aku. Maka tiadalah ia meminta sesuatu kepada Allah (dengan membaca kalimat doa ini) kecuali pasti Allah akan memberinya."

Kemudian, Abdullah bin Salam r.a berkata,

"Nabi Musa AS pun dulu berdoa dengan kalimat-kalimat ini sebanyak tujuh kali setiap hari dan Allah memberikan kepadanya apa yang ia minta."

(Hr. Thabrani dalam al Ausath dengan sanad hasan - Majma'uz Zawaid X/160)

Tidak ada yang sulit dalam Islam. Mintalah hanya kepada Allah  SWT dengan sepenuh hati dan juga meningkatkan amal sholeh dengan penuh kesabaran.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb Sebagai manusia, kita pasti memiliki beberapa keinginan. Tetapi, sering sekali merasa keinginan kita urung dikabulkan...
ahliah citra
Cahaya Akhwat

Inilah Arti Cinta Sejati



Kata cinta memang selalu mewarnai anak manusia. Kata cinta menjadi momok yang sangat indah dan memotivasi bagi dua insan yang dilanda asmara. Sebaliknya, kata cinta menjadi momok menyedihkan bahkan kadang membinasakan bagi mereka yang mengalami sesuatu yang buruk dalam percintaan. Tapi, setiap orang pasti memiliki harapan yang sama, yaitu  ingin memiliki cinta yang sejati dalam hidupnya. 

Lalu cinta sejati itu apa?

Cinta merupakan kalimat sederhana tapi sangat rumit dijabarkan. Terdiri dari 5 huruf, namun penjabarannya sangat luas bahkan mungkin luasnya melebih 5 benua. Allahu a’lam. Dan mungkin kita sendiri pun memiliki definisi cinta sejati yang berbeda.

Kita sebagai umat muslim, pernahkah bertanya bagaimana menurut Islam? Islam ajarannya rahmatallil ‘alamin. Pasti ada menjelaskan bagaimana seharusnya cinta sejati itu.

يَـۤأَيُهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا قُوْا أَنْـفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْـحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَـۤـﺌِكَةٌ غَلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَايُؤْمَرُوْنَ 

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.s. At-Tahrim : 6)

Beginilah Al-Qur’an mengajarkan. Cinta sejati adalah sebuah upaya untuk melindungi orang yang dicintai dari api nereka.

 Cinta sejati bukanlah bersifat duniawi semata. Mereka yang mati-matian bekerja untukmu, tapi mengabaikan perintah Allah, maka dia bukanlah cinta sejatimu. Kepada Allah penciptanya saja bisa dia abaikan, tidak mustahil suatu saat dia juga akan mengabaikanmu.

Cinta sejati adalah mereka yang menyimpan rasa dalam hatinya dan mengungkapkan ketika dia telah menikahimu.

Bukan cinta, mereka yang mengumbar rayuan dan pujian sebelum pernikahan. Pelaku pacaran dan pergaulan bebas adalah mereka yang menodai makna cinta dan akan menyeretmu ke dalam neraka.

Cinta sejati itu adalah mereka membimbingmu, mengajarimu, menasehatimu dan mengingatkanmu untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Tidak dapat dikatakan sejati hanya karena mereka selalu bisa membahagiakanmu, tapi lupa akan keselamatan akhiratmu.

Cinta sejati bukanlah yang selalu siap menghapus airmatamu, tapi yang membimbingmu agar selalu bisa menangis dalam munajat tahajudmu.

Mungkin selama bersamanya selalu diwarnai airmata, namun selama dia mempunyai mimpi  ke surga bersamamu, maka percayalah dialah cinta sejatimu.

Cinta sejati bukanlah dia selalu ada untukmu, tapi dia selalu ada untuk ummat, sedangkan hati dan doanya selalu untukmu. 



Kata cinta memang selalu mewarnai anak manusia. Kata cinta menjadi momok yang sangat indah dan memotivasi bagi dua insan yang dilanda asmara...
El Nurien
Cahaya Akhwat

Istri Istimewa Adalah Istri Yang Mendorong Suami Itikaf




Berapa banyak istri yang meminta ditemani suami berbelanja?

Berapa banyak istri yang meminta ditemani suami liburan bersama?

Dan, berapa banyak istri yang mengizinkan suami berangkat ibadah, beritikaf memakmurkan masjid saat ini?
Ya, Ukhti, wanita muslimah nan sholeha. Taukah kamu bahwa peran sertamu dalam menentukan kualitas ibadah seorang suami sangat diperlukan?

Jika kamu berpikir itikaf itu hanya dilakukan saat bulan ramadhan atau hanya dilakukan di Masjidil Haram, maka, ubahlah segera pikiran itu. Karena tidak ada jaminan berapa lama ruh akan bertahan di dalam tubuh kita.

Lihatlah sekeliling. Ada berapa banyak mushola yang berdiri, ada berapa banyak masjid megah namun terlihat sepi bahkan saat azan berkumandang?
Lalu, untuk apa masjid itu berdiri? Dan, tanggung jawab siapa masjid dan mushola itu sepi?

Jika kamu masih berpikir banyak orang kaya yang menghambur-hamburkan uang hanya untuk pamer dengan mendirikan masjid yang megah, atau kamu masih berpikir bahwa masjid sepi itu adalah tanggung jawab pemilik atau pun marbot, maka ubahlah segera pikiran itu.
Credit


Ya, Ukhti, wanita muslimah nan sholeha, masjid dan mushola itu sepi juga adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai istri. Sudahkah kita memerhatikan ibadah yang dilakukan suami? Berapa banyak suami melangkahkan kakinya ke masjid setiap harinya?
Padahal suami yang melangkahkan kakinya ke masjid akan mendapatkan pahala yang besar.

Dari Abu Huroiroh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً “Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim no. 1553)

Berjalan pulang dari masjid akan dicatat sebagaimana perginya Hal ini berdasarkan hadits berikut, عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ لاَ أَعْلَمُ رَجُلاً أَبْعَدَ مِنَ الْمَسْجِدِ مِنْهُ وَكَانَ لاَ تُخْطِئُهُ صَلاَةٌ – قَالَ – فَقِيلَ لَهُ أَوْ قُلْتُ لَهُ لَوِ اشْتَرَيْتَ حِمَارًا تَرْكَبُهُ فِى الظَّلْمَاءِ وَفِى الرَّمْضَاءِ . قَالَ مَا يَسُرُّنِى أَنَّ مَنْزِلِى إِلَى جَنْبِ الْمَسْجِدِ إِنِّى أُرِيدُ أَنْ يُكْتَبَ لِى مَمْشَاىَ إِلَى الْمَسْجِدِ وَرُجُوعِى إِذَا رَجَعْتُ إِلَى أَهْلِى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « قَدْ جَمَعَ اللَّهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ » Dari Ubay bin Ka’ab berkata,

“Dulu ada seseorang yang tidak aku ketahui seorang pun yang jauh rumahnya dari masjid selain dia. Namun dia tidak pernah luput dari shalat. Kemudian ada yang berkata padanya atau aku sendiri yang berkata padanya, “Bagaimana kalau engkau membeli unta untuk dikendarai ketika gelap dan ketika tanah dalam keadaan panas.” Orang tadi lantas menjawab, “Aku tidaklah senang jika rumahku di samping masjid. Aku ingin dicatat bagiku langkah kakiku menuju masjid dan langkahku ketika pulang kembali ke keluargaku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh Allah telah mencatat bagimu seluruhnya.” (HR. Muslim no. 1546)

Itu baru pahala melangkahkan kaki di masjid. Lalu apalagi yang dilakukan saat itikaf?
Tentu saja banyak sekali, seperti sholat wajib berjamaah di masjid. Sampai sini kita berhenti sejenak, coba diingat-ingat, bagaimana sholat yang dilakukan suami?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”
(HR.Bukhari)

Lalu saat itikaf akan dilaksanakan tadarus bersama.

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».

“Abdullah bin Mas’udradhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Saat itikaf pun mereka akan berkeliling mengajak kaum laki-laki untuk sholat berjamaah bersama di masjid.

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوْبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوْا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيْلُ يَعْنُوْنَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنِ الْعَلاَءِ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

16 – (2674)

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa’id dan Ibnu Hujr, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il yaitu Ibnu Ja’far dari Al ‘Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.

(Shahih Muslim 2674-16)
Begitu banyak pahala yang akan didapat oleh suami yang beritikaf. Seorang istri pasti akan bahagia jika suaminya mendapatkan banyak pahala.

Lalu apa yang akan didapat dari seorang wanita yang mendorong suami beritikaf?

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ (23)

“(yaitu) Surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholih dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya…” (QS. Ar-Ra’d: 23).

Begitu banyak keuntungan yang didapat, jadi jangan ragu untuk menjadi seorang istri istimewa.


Berapa banyak istri yang meminta ditemani suami berbelanja? Berapa banyak istri yang meminta ditemani suami liburan bersama? Dan, berapa ban...
ahliah citra
Cahaya Akhwat

Jangan Takut untuk Memulai Kembali



“Ran, kita sam’an yuk!”
Sms pendek ini seketika membuat dunia Rana cerah. Keinginannya untuk mengumpulakn hafalannya 30 juz dalam sehari muncul kembali. Setelah sekian lama ia terpuruk dalam kesedihan yang dalam.  Sedih karena berkali-kali gagal untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

Sms pendek itu membuat semangatnya meloncat tinggi. Iya, ia akan memulai lagi. Mungkin terlalu melelahkan, karena kenyataannya hafalannya bagai puzzle yang begitu rumit. Berantakan.
Mungkin terlalu rumit dan perlu waktu yang panjang, ia akan bersabar.
Tidak. Ia akan memulai. Ia akan menyusun skema perencaan dengan cermat.

Tiba-tiba, bayangan badai yang menghancurkan usahanya yang muncul kembali dalam pikiran. Semangatnya turun kembali. Berbagai pikiran buruk kembali berkecamuk.
Bisakah bertahan dalam waktu rentang yang sangat lama? Mungkin badai itu tidak kembali menghantam?  Bisakah berdamai dengan badai itu sejenak, sampai ia menyelesaikan proyek besarnya? Bla.. bla.. dan bla..

Begitulah pikiran-pikiran buruk terus menghasut dan menakutinya, sehingga semangatnya turun sampai titik nadir.

Mungkin teman-teman pernah mengalami serupa. Ketika ada kesempatan dan semangat untuk memulai kembali, melanjutkan perjuangan yang telah terhenti, tiba-tiba pikiran-pikiran buruk muncul mengganggu terlebih jika kita pernah mengalami sebuah ketraumaan, maka rasa takut lebih mendominasi.

Ketahuilah, semua pikiran-pikiran itu bermula dari setan,untuk menghalangi kita untuk melakukan kebaikan. Jika kita lemah, kita kembali gagal (sebelum memulai) dan setan terbahak-bahak mentertawakan kita.

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (Q.s. Al-Baqarah : 268)
Ucapkan hasbunallah wani’mal wakil. (Ali Imran : 173)
حَسْبُنَا الله وَنِعْمَ الْوَكِيْل

Inilah kalimat yang diucapkan para sahabat ketika ditakut-takuti kaum kafir. Kaum kafir berkata, “Sesungguhnya mereka telah menyiapkan pasukan yang sangat besar untuk menyerang kalian. Para sahabat berucap, “Hasbunal wani’mal wakil”

Memang tidak ada jaminan, tidak ada badai ketika berlayar. Tapi berlayar dengan segala persiapan lebih baik daripada diam di tepian.

Ketika mulai melangkah, walaupun dengan segala ketakutan berkecamuk, sesungguhnya kita telah menang.
Menang melawan tipu daya setan. Menang melawan ketakutan yang ada dalam diri. Dan menang karena kita telah berani mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap tantangan.

Bersiaplah untuk menjadi seorang pemenang.

Hasbunallah wani’mal. Awali dengan ucapan basmalah dan bersandarlah kepada Allah.    


 *gambar dari banjirpelanggan.com

“Ran, kita sam’an yuk!” Sms pendek ini seketika membuat dunia Rana cerah. Keinginannya untuk mengumpulakn hafalannya 30 juz dalam sehari mun...
El Nurien