![]() |
Assalamualaikum Wr. Wb
Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk selalu mengingat Allah Subhanahuwataala. Salah satu caranya dapat kita wujudkan dengan membaca zikir pagi dan petang.
Ada pun bacaannya terdiri dari:
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه
وسلم bersabda: ‘Aku duduk
bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai
terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan
empat orang budak dari anak Isma’il. Dan aku duduk bersama
orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat ‘Ashar sampai
terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat orang budak.'” (HR.
Abu Dawud)
Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas
بِسْمِ اللّٰهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ
هُوَ اللّٰهُ
أَحَدٌ ﴿﴾اللّٰهُ الصَّمَدُ﴿﴾
لَمْ يَلِدْ
وَلَمْ يُولَدْ﴿﴾
وَلَمْ يَكُن
لَّهُ كُفُوًا
أَحَدٌ
“Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha
Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak
beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara
dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللّٰهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ الْفَلَقِ﴿﴾
مِن شَرِّ
مَا خَلَقَ﴿﴾
وَمِن شَرِّ
غَاسِقٍ إِذَا
وَقَبَ﴿﴾ وَمِن شَرِّ
النَّفّٰثَاتِ فِي
الْعُقَدِ﴿﴾ وَمِن شَرِّ
حَاسِدٍ إِذَا
حَسَدَ﴿﴾
“Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku
berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan
dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan
wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang
yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5)(Dibaca 3 x)
بِسْمِ
اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ النَّاسِ﴿﴾
مَلِكِ النَّاسِ
﴿﴾إِلَهِ النَّاسِ
﴿﴾مِن شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ﴿﴾
الَّذِي يُوَسْوِسُ
فِي صُدُورِ
النَّاسِ﴿﴾ مِنَ
الْجِنَّةِ وَ
النَّاسِ﴿﴾
“Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb
manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang
biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin
dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)
Faedah: Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika pagi dan
petang, maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya. HR. Abu Daud Tirmidzi
Membaca ayat Kursi
اللهُ
لاَ إِلٰهَ
إِلاَّ هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ،
لاَ تَأْخُذُه’
سِنَةٌ وَلاَ
نَوْمٌ، لَه’
مَا فِي
السَّمٰوَاتِ وَمَا
فِي الْأَرْضِ،
مَنْ ذَا
الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَه’ إِلاَّ
بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ
مَا بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَمَا
خَلْفَهُمْ، وَلَا
يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ
مِنْ عِلْمِهِ
إِلاَّ بِمَا
شَاءَ، وَسِعَ
كُرْسِيُّهُ السَّمٰوَاتِ
وَالْأَرْضَ، وَلَا
يَئُودُه’ حِفْظُهُمَا،
وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada ilah
(yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa
seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.”
(QS. Al Baqarah: 255)
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
فِي الدُّنْيَا
وَاْلآخِرَةِ، اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
فِي دِيْنِيْ
وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ
وَمَالِيْ اللّٰهُمَّ
اسْتُرْ عَوْرَاتِى
وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِيْ
مِنْ بَيْنِ
يَدَيَّ، وَمِنْ
خَلْفِيْ، وَعَنْ
يَمِيْنِيْ وَعَنْ
شِمَالِيْ، وَمِنْ
فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ
بِعَظَمَتِكَ أَنْ
أُغْتَالَ مِنْ
تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa
wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah
fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin
row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii
wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.
Artinya:
“Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama,
dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang
tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah,
peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung
dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau
tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)
Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah
pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi
perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari
berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.
Faedah: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi
(oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika
pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.
Pagi
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ
الْمُلْكُ لِلّٰهِ،
وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ،
لاَ إِلٰـهَ
إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ،
لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرُ. رَبِّ
أَسْأَلُكَ خَيْرَ
مَا فِيْ
هَذَا الْيَوْمِ
وَخَيْرَ مَا
بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ
شَرِّ مَا
فِيْ هَذَا
الْيَوْمِ وَشَرِّ
مَا بَعْدَهُ،
رَبِّ أَعُوْذُ
بِكَ مِنَ
الْكَسَلِ وَسُوْءِ
الْكِبَرِ، رَبِّ
أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ عَذَابٍ
فِي النَّارِ
وَعَذَابٍ فِي
الْقَبْرِ
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku
lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku
walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii
hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal
yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar.
Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
Sore
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ
Artinya:
“Kami telah memasuki waktu pagi (sore)dan
kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak
disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan
bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku
mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku
berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku,
aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam
kubur.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Meminta pada Allah kebaikan di
hari ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar terhindar dari kejelekan di hari
ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar terhindar
dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan
di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari siksa kubur
dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari kiamat kelak.(H.R Muslim, Abu
Dawud, atTirmidzi, lafadz sesuai riwayat atTirmidzi).
اَللّٰهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allahumma bika ash-bahnaa wa
bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.
Artinya:
“Ya
Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan
rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu
kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi
semua makhluk).” (Dibaca
1 x)
Jika sore hari membaca:
اللّٰهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ
أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Allăhumma bika amsaină wabika ashbahnă wabika nahyă
wabika namûtu wa ilaikan-nusyûr
(Ya Allah, dengan-Mu kami berada petang hari, dan
dengan-Mu kami berada pada pagi hari (masuk pada pagi hari). Dengan-Mu kami
hidup, dan dengan-Mu kami mati dan kepada-Mu kami kembali).
Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidzi)
Membaca Sayyidul Istighfar
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ
رَبِّيْ لاَ
إِلٰـهَ إِلَّا
أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ
وَأَنَا عَبْدُكَ،
وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ
مَا اسْتَطَعْتُ،
أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ
مَا صَنَعْتُ،
أَبُوْءُ لَكَ
بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ،
وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ
فَاغْفِرْ لِيْ
فَإِنَّهُ لاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ
إِلَّا أَنْتَ.
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa
‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri
maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii
fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya:
“Ya
Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali
Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada
perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin
akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan
yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh
karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau.” (Dibaca 1 x)
Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari
dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang
hari, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam
hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk
penghuni surga.
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ
أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ
وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ
عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ
وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ،
أَنَّكَ أَنْتَ
اللهُ لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ
أَنْتَ وَحْدَكَ
لاَ شَرِيْكَ
لَكَ، وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُكَ
وَرَسُوْلُكَ
Allahumma inni ash-bahtu
usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka
antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan
‘abduka wa rosuuluk.
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan
Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh
makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak
disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad
adalah hamba dan utusan-Mu.” (dibaca 4x)
adalah hamba dan utusan-Mu.” (dibaca 4x)
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ فِي
الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ،
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ فِي
دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ
وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ
اللّٰهُمَّ اسْتُرْ
عَوْرَاتِى وَآمِنْ
رَوْعَاتِى. اَللّٰهُمَّ
احْفَظْنِيْ مِنْ
بَيْنِ يَدَيَّ،
وَمِنْ خَلْفِيْ،
وَعَنْ يَمِيْنِيْ
وَعَنْ شِمَالِيْ،
وَمِنْ فَوْقِيْ،
وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ
أَنْ أُغْتَالَ
مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa
wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal
‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa
aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an
yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min
tahtii.
Artinya:
“Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama,
dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang
tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah,
peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung
dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau
tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca
1 x)
Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan
petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia,
keluarga dan harta dari berbagai maca gangguan yang datang dari berbagai arah.
~Bersambung~
Tidak ada komentar