Menu
Cahaya Akhwat

PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN


السلام عليكم ورحمة الله وباركته
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah, telah memasuki bulan Sya’ban dan semoga Allah temukan kita dengan bulan Ramadhan.

Ramadhan, bulan yang disambut dengan penuh suka cita oleh kebanyakan kaum muslimin. Karena memang pada Ramadhan banyak moment yang tidak didapati di bulan lainnya. Puasa sebulan penuh (terutama laki-laki dan yang tidak mempunyai uzur), berbuka puasa hal yang menyenangkan, tarawih, sahur, semangat tilawah dan menyongsong Iedul Fitri.

Mungkin di antara teman-teman telah banyak melakukan persiapan untuk menyambut ramadhan. Di sini cahaya Akhwat ikut sharing apa saja yang harus disiapkan menyambut Ramadhan, agar bulan keberkahan Ramadhan dapat kita raih.

Pertamanya, apa dulu indikasi dari puasa di bulan Ramadhan?

Indikasi ini sangat penting untuk ketahui, agar semangat, tidak  ikut-ikutan latah dan dapat kita raih dengan sampai sebulan penuh, sehingga indikasi kita dapatkan.

Seperti halnya ingin melakukan perjalanan, apa persiapannya, yang harus  diketahui apa tujuan perjalanan kita? Misalnya, jika ingin silaturrahmi, maka yang kita siapkan adalah oleh-oleh, jika ada kemampuan dan beberapa bekal agar sampai ketujuan. Jangan sampai kita mau ke luar negeri, tapi keuangan kita belum mampu beli tiket pulang. Atau di sisi lain, kita ingin ke Korea di bulan Desember, tapi yang kita bawa hanyalah baju-baju tipis. Di jamin kita akan kedinginan atau malah beku.

Begitu juga dengan puasa. Apa tujuan puasa? Sehingga apa saja yang harus kita siapkan?

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.s. Al-Baqarah : 183)

Di ayat ini menjelaskan, tujuan puasa adalah supaya kita menjadi pribadi bertaqwa. Lalu apa sajakah yang harus kita siapkan. Mungkinkah sembako, agar kita tak pusing memikirkan lagi di bulan puasa? Atau mukena dan pakaian taqwa untuk tarawih?

Walaupun tidak menutup kemungkinan akan keperluan semua itu, tapi itu bukan penunjang mencapai taqwa. Bahkan kita bisa shalat tarawih dengan mukena lama. Sembako? Memang semua perlu sembako, tapi jangan sampai membuat kita latah dalam mempersiapkan untuk mencapai tujuan.

Taqwa merupakan urusan rohani yang juga ada hubungan dengan badan. Makan? Memang perlu, agar ibadah kita kuat. Tapi ada yang lebih penting, yaitu berupa kegiatan untuk meningkatkan semangat Ramadhan sampai akhir bulan.

Betapa banyak kita lihat, masjid-masjid atau mushalla-mushalla yang 10 hari pertama penuh, 10 hari kedua mulai berkurang dan 10 hari ketiga yang tinggal hanyalah para orang tua. Kemana kaula mudanya? Telah sibuk di pasar-pasar, di mall-mall berburu hari raya. Dan tidak sedikit juga cuma di rumah, tak ada kesibukan, tapi sudah malas tarawih dan tadarus.

Jika dalam proses latihan saja kita gagal, bisakah pribadi yang taqwa? Jawabannya; Allahu a’lam. Secara konkretnya, jika latihan untuk proses pemilihan dalam suatu agenda, maka yang gugur sebelum habis waktu, dinyatakan GAGAL.
Lalu apa saja yang harus kita siapkan agar kita bisa semangat sebulan penuh, sehingga menjadi pribadi yang taqwa?

Rasulullah telah mengajarkan kepada kita.

“Beliau sering berpuasa hampir satu bulan dalam bulan Sya’ban.” (H.r. Bukhari, Muslim- dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha – Riyadhus shalihin)

Hadits di atas kita ambil hikmahnya, bahwa sangat penting kita memulai atau membiasakan  puasa, tilawah dan ibadah lainnya di bulan Sya’ban.

Jadi salah satu persiapannya dan paling penting adalah PEMANASAN.

Seperti halnya olah raga. Terlebih dahulu mereka melakukan pemanasan, agar tubuh siap melakukan melakukan hal-hal yang memerlukan energi besar. Olah raga yang dilakukan tanpa pemanasan, berpotensi mendapatkan risiko, di antaranya cidera.  

Begitu juga dengan amalan-amalan di bulan Ramadhan, jika kita telah melatih sedikit demi sedikit di bulan Sya’ban, maka tubuh kita, bahkan mungkin alam sadar kita sudar terbiasa melakukan rutintitas untuk bulan Ramadhan.

Tetapi jika dilakukan tanpa pemanasan, maka sulit diharapkan selesai amalan sampai akhir Ramadhan. 10 hari pertama kita memang bisa karena digerakkan oleh semangat. 10 hari kedua, tubuh mulai lelah dan lemas, jika tidak segera dikasih amunisi rohani maka semangat akan lemah. Jika terus berlanjut, maka semangat akan kehilangan nyawanya.

Nah sahabat Cahaya Akhwat. Sudahkah kita puasa sunnah? Jika ada hutang puasa, lunasi segera. Sudahkah kita tadarus, untuk persiapan 1 day 1 juz, atau 1 day 3 juz? Mulai sekarang  juga, ayo kita jaga hati, mata, telinga dan mulut kita.


Ayo kita sungsung Ramadhan yang penuh berkah dan raihlah menjadi pribadi yang taqwa.
Semoga Allah karuniakan pada saya dan Anda.


Tidak ada komentar