Menu
Cahaya Akhwat

Penyebab Musibah dan Solusinya menurut Al-Qur'an

 




Penyebab Musibah dan Solusi menurut Al-Qur'an


Ah, sebenarnya hati ini merasa tidak nyaman berargumen dengan Al-Qur'an dalam situasi seperti ini. Seperti kata orang, ada saatnya seseorang itu perlu PEMASOKAN bukan sekadar MASUKAN. Sayangnya yang kumiliki hanyalah pemahaman Al-Qur'an dengan sangat terbatas. Itu pun sebenarnya lebih tepatnya ditujukan untuk diri sendiri.



___"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Al-Ankabut : 41)



Kalimantan Selatan dilanda musibah banjir. Tentu saja menimbulkan duka dan banyak kerugian. Alhamdulillah, banyak yang berinisiatif saling membantu dan bergotong royong. Dan tidak sedikit pula saling menyalahkan. Menyalahkan para pejabat, para pengeruk tambang, para penebang hutan, yang pada intinya menyalahkan pembuat kerusakan demi memenuhi hasrat keserakahan. Dan tidak sedikit pula yang menyinggung ayat di atas. 


Menurut diri pribadi ayat ini tidak bisa dijadikan untuk menuntut keadilan. Mengapa? Mari kita runut satu persatu. 


Pertama ini memang sudah kehendak Allah. 


___"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah." (QS.Alhadiid : 22)


Untuk apa? Pasti ada hikmahnya. 


___"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri…." (QS. Alhadiid : 23) 


___"Dan apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Adapun yang mengingkari ayat-ayat Kami hanyalah pengkhianat yang tidak berterima kasih." (QS. Luqman : 31)


Supaya kita tidak terlalu bangga dengan apa yang dimiliki dan larut dalam kesedihan karena ada pada saat akan kembali pada Allah. 


Di surah Luqman menjelaskan untuk memfilter kualitas keimanan manusia. Ketika musibah datang, satu-satunya yang bisa dipanggil hanyalah Allah. Tetapi ketika musibah berlalu, barulah ketahuan, mana orang yang bersyukur dan yang tidak tahu terima kasih. 


Oke. Di dunia ini ada sebab musabab. Ada akibat, pasti ada sebab. Barulah kita telusuri ayat dari surah Rum tersebut. 


___"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,.."


Tangan manusia. Jika mau diglobalkan lagi, bukan hanya pengerukan tambang, penebangan pohon, membuang sampah sembarangan atau apa sifatnya secara kasat mata merusak alam. Melainkan juga, kegiatan lainnya yang dilakukan anggota tubuh, seperti men-share hal batil, komen negatif di dunia maya, memukul, mencuri, atau apapun yang dilakukan tangan. 


Lebih luasnya lagi, dilakukan anggota tubuh seperti mengumpat, mencela, menggosip, curang atau berbagai tindakan negatif lainnya. 


Muncul pertanyaan, tindakan negatif di atas apa hubungannya dengan alam? 


Mungkin sahabat pernah dengar, kisah Siti Aisyah R.anha yang menyebut madunya begini dan begini. Lalu Rasulullah Saw berucap, "ucapanmu itu jika dicelup ke lautan, lautan akan keruh." 


Hanya beberapa kalimat mampu mengeruhkan lautan, bagaimanakah lagi, dengan hari-hari bergosip, entah di dunia nyata atau Maya. 


Hal lainnya, pasti kita tahu, bahwa air yang dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an atau shalawat, mujarab untuk menyembuhkan penyakit. 


Sebagaimana kalimat buruk bisa mengeruhkan lautan, kalimat baik pun bisa memunculkan partikel-partikel positif atau gelombang-gelombang positif kepada alam. 


Jadi rusaknya alam ini, mungkin saja kita punya handil di dalamnya. 


Sifat memanipulasi yang dilakukan kaum Syuaib telah  mendatangkan bencana gempa. 


___"Mereka mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka." (QS. Al-Ankabut: 37)


Dan sekarang penomena itu telah terlalu sering kita lalui. 


Bukan maksud membela mereka serakah tanpa memikirkan kelangsungan hidup manusia, tapi untuk mengingatkan agar kita setiap individu saling introspeksi diri.  Sesuai dengan ujung ayat


___"..agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."


Jadi ayat itu untuk diri kita dan semua orang. 


Bencana sudah terjadi. Lalu tindakan apa yang seharusnya dilakukan?


#Istighfar atau pengakuan atas kesalahan diri. 


Nabi Yunus dikeluarkan dari perut setelah pengakuan yang beliau ucapkan, lalu memohon kemurahan Allah agar mengampuninya. 


___"Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Anbiya : 87) 


Sebaiknya sama-sama beristighfar. Istighfar akan membuka pertolongan Allah dan hati menjadi lebih ikhlas.


#Bantuan materi, tenaga dan pikiran. 


___"Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia…" (QS. Al-Maidah : 32)


#Jangan lupa dorongan semangat. 


___"(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah #RAHMAT kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami #DALAM urusan kami.” (QS. Al-Kahfi : 10)


Bantuan materi dan tenaga tentu akan membuat mereka senang, terhibur dan lapang. Hanya saja, jangan lupa untuk memotivasi mereka dan jangan saling menyalahkan. 


Menyalahkan ke pihak tertentu hanyalah membuat memantik amarah pihak korban, yang akhirnya perasaan mereka semakin buruk.



ربّنا اننا من لدنك رحمه و هيّء لنا من امرنا رشدا 

Rabbanaa aatinaa min ladunka Rahmah, wa hayyi,lanaa min amrinaa rasyadaa


 “Ya Tuhan kami. Berikanlah #RAHMAT kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami #DALAM urusan kami.” (Qs. Al-Kahfi)


Amalkan doa ini ketika menghadapi suatu permasalahan atau musibah. In sya Allah, Allah akan beri kelapangan hati dan kemudahan dalam urusan. 


Dan kita yang Allah selamatkan pun sebaiknya mengamalkan doa ini. Karena doa ini memiliki dhamir kami. 


Mereka adalah bagian dari kita/kami dan kita bagian dari mereka. 


Percayalah satu kali doa ini yang kita ucapkan, gelombangnya lebih kuat dari kalimat protes yang kita layangkan kepada pihak manapun. 


Terakhir. 

Meski kita telah mempertimbangkan segala hal, jika Allah berkehendak lain, maka terjadilah. 


Laa haulaa wa laa quwwata Illa Billah. 


Namun percayalah, jika memang kita hanyalah korban dan baik di mata Allah, Allah akan ganti dan berikan dengan yang lebih sebagaimana Allah turunkan kaum Nuh yang beriman di atas bumi yang berkah. 


___"Dan berdoalah, “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.” (QS. Al-Mu'minuun : 29)


Semoga Allah beri kita pemimpin yang benar-benar memikirkan kemaslahatan rakyat. 


Semoga, kesulitan dan kerugian yang kita alami menjadi sebagai kaffarat dosa, membuat kita semakin bijak dalam berpikir dan bertindak, serta menjadi asbab hidayah. 


Aamiin.. 


Tidak ada komentar