Menu
Cahaya Akhwat

YA AKHWAT, JANGAN LUPAKAN PENGORBANAN SUAMIMU

YA AKHWAT, JANGAN LUPAKAN PENGORBANAN SUAMIMU

Assalamualaikum Wr. Wb

Saat ini banyak sekali berita atau pun quote tentang pengorbanan seorang wanita yang berperan sebagai ibu rumah tangga beredar di dunia maya.

Pengorbanan yang tak akan pernah sejajar dengan pengorbanan seorang laki-laki. Lantas dengan segala pengorbanan yang kita lakukan membuat kita merasa seseorang yang paling hebat dalam menjalankan rumah tangga?

Benarkah demikian?

Kalau iya, mengapa terdapat sebuah hadits sebagai berikut?

”Sekiranya aku memerintahkan seseorang bersujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya, karena haknya yang sangat besar kepada isterinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Apakah hal ini menunjukkan sebuah ego kaum laki-laki?

Tentu tidak, bukan?

Karena memang seorang wanita yang telah menikah adalah hak penuh dari suaminya.

Pernahkah terpikir bagaimana kesulitan yang ditemui seorang suami demi memenuhi kebutuhan keluarganya?

YA AKHWAT, JANGAN LUPAKAN PENGORBANAN SUAMIMU


Bagaimana dengan kondisi ekonomi  yang saat ini semakin mahal? Jika kita sebagai istri merasa pusing mengatur keuangan keluarga, bagaimana dengan kondisi suami yang harus mencari dan menjemput rizki tersebut?

Memang pengorbanan wanita sebagai ibu rumah tangga tidak dapat dipungkiri, tetapi bukan berarti kita melupakan pengorbanan suami yang harus memeras peluh dari pagi hari hingga petang bahkan tengah malam. Karena kita sebagai istri pun memiliki tanggung jawab dalam menjalankan perannya. 

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban dari apa yang dipimpinnya. Seorang Imam (pimpinan) adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggung jawaban dari apa yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin di keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atasapa yang dipimpinnya. Seorang khadim (pembantu) adalah pemimpin pada harta tuannya (majikannya), dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.” (Bukhari dan Muslim)

Eksis di media sosial memang memiliki resiko yang besar. Kita harus bisa menyaring semua informasi yang datang. Jangan kita terlena dan melupakan dunia nyata. Suami adalah sesuatu yang nyata, bahkan mungkin saja dengan rizki yang ia berikan kita dapat menikmati dunia maya.
Ingatlah bahwa jodoh yang Allah berikan itu adalah cerminan diri kita. Jangan pernah mengecewakannya, dan berhentilah selalu memandang tinggi ke atas dan larut dengan gaya hidup yang tidak sesuai.
YA AKHWAT, JANGAN LUPAKAN PENGORBANAN SUAMIMU

Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad, bahwasanya seorang wanita datang kepada Rasulullah untuk suatu urusan, lalu Rasulullah bertanya, “Apakah kamu punya suami? Wanita itu menjawab,”Ya”. Rasulullah berkata,”Perhatikan di mana posisimu terhadap suami. Sebab pada suami itu ada surgamu dan nerakamu.”(HR. Ahmad)

Penting untuk diingat. Membaca pengorbanan istri setiap hari di media sosial beresiko membuat kita lupa akan rasa syukur bahkan bisa membuat kita melupakan pengorbanan yang telah dilakukan oleh suami kita. Naudzubillaah.

”Aku melihat neraka dan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Mereka bertanya, ”Mengapa wahai Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, ”Mereka banyak mengutuk dan mengingkari kebaikan suami.” (HR Bukhari dan Muslim) 

Tidak ada komentar