Menu
Cahaya Akhwat

WANITA PILIHAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَ إِذْ قَالَتِ الْمَلَـٰـﺌِكَةُ يٰـمَرْيَمُ إِنَّ اللهَ اصْطَفٰـكِ وَطَهَّركِ وَاصْطَفٰـكِ عَلٰى نِسَآءِ الْعَالَمِيْنَ.
يٰـمَرْيَمُ اقْنُتِى لِرَبِّكِ وَاسْجُدِى وَارْكَعِى مَعَ الرَّاكِعِيْنَ


“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita yang ada di dunia ini (semasa dengan kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku.” (Ali Imran : 42-43)
Allah Ta’ala memilih Maryam menjadi wanita pilihan di jamannya karena keshalehannya dan terus tercatat di dalam Al-Qur’an. Yang terus dibaca dan dipelajari oleh manusia sampai akhir jaman. Setiap pahala yang membacanya, mempelajarinya, mengamalkan isi kandungannya akan semuanya akan terus mengalir kepada Maryam.

Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya” (H.r. Muslim)
Begitulah juga dengan wanita-wanita salehah sekarang sampai akhir zaman. Allah akan menjadikannya menjadi wanita pilihan. Allah akan tanamkan rasa cinta di hati suaminya, anak-anak dan masyarakat.

Menjadi wanita pilihan berdasarkan ketaqwaannya kepada Allah, bukan berdasarkan kesuksesan menjadi wanita yang sukses di mata manusia. Walaupun dia telah tiada, namun nama dan jasa kebaikannya akan selalu di kenang anak cucunya dan masyarakat. Dan setiap pahala orang yang mengikutinya akan terus mengalir kepadanya. Tentu ini adalah investasi yang sangat menguntungkan, terbebas dari pada kebinasaan bahkan menyelematkan dan menempatkan pada posisi yang mulia disisi Allah Subhanahu wata’ala.
Lihat juga : 
                       
Kita bisa saja melihat wanita-wanita inspirasi zaman sekarang. Yang sukses dalam karir, ideologi, emansipasi, entertainment. Mereka terpilih karena kegigihan dan keberhasilan yang banyak menginspirasi wanita-wanita masa kini. Namun semua itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya mereka menjadi wanita yang mandiri, berhasil di dunia karir. Namun jika mereka tidak taat pada Syariat Islam, berarti mereka orang yang gagal. Gagal dalam menaklukkan diri untuk taat kepada Allah.
Dan jalan yang ditempuh seperti ini bisa saja telah banyak membuat wanita terlena, lupa kepada Allah dan membangkang syariat Islam. Jika seperti ini, justru mereka adalah orang yang merugi.
“…. dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Qashash : 50)
Berbeda dengan inspirasi Maryam. Ia mampu menaklukkan perasaan dan dirinya hanya untuk berakti kepada Allah.
Maryam juga manusia biasa pada umumnya, punya rasa ingin di cinta, disayang, dan berbagai rasa pada umunya yang dimiliki seorang wanita. Namun semua itu mampu ia tepis sehingga dimuliakan karena perjuangannya dalam mengabdi kepada Allah. Maryam adalah wanita yang sukses dunia akherat.
Dari segi keduniaan, jangan salah menilai maryam. Maryam  wanita sukses dalam rezekinya. Kita bisa takjub kepada wanita yang dengan mimpi sejuta dolarnya, atau sepuluh juta perbulannya. Silahkan takjub kepada yang sukses dengan usaha propertinya atau dengan hotel berbintangnya, tapi kita harus takjub kepada Maryam.
Maryam dengan pengabdian yang luar biasa kepada Allah, maka Allah telah memberikan yang terbaik kepadanya.
Kita harus takjub kepada rezeki Maryam. Maryam dapat menikmati buah musim dingin di musim panas dan menikmati buah musim panas di musim dingin. Kita harus takjub kepada Maryam, yang seorang nabiyullah (Zakaria) sendiri takjub kepada Maryam.
Semua itu akan juga kita dapatkan, jika kita mampu melebihkan Allah di atas segalanya, sebagaimana Maryam.
Uang sekian juta tidak akan  dapat mendatang buah yang jika bukan musimnya. Kecuali kita harus melakukan riset penelitian dan berbagai uji coba atau keliling dunia untuk buah yang kita cari. Itu artinya berapa banyak waktu dan uang yang harus kita keluarkan demi buah yang di inginkan. Tidak dengan Maryam.
Maryam hanya memegang konsekuensi ketaatan, maka ia mendapatkan lebih dari yang dimau.
“Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.” (Q.s. Ali Imran : 37)
Maryam, wanita pilihan dan inspirasi  sampai akhir zaman.




Tidak ada komentar