Menu
Cahaya Akhwat

DOA KETIKA MELIHAT ORANG KENA MUSIBAH


Akhir-akhir, terlalu sering media-media yang memuat berita memiriskan. Belum hilang luka Yuyun, muncul lagi berita yang mengerikan di derita Eno. Dan masih banyak lagi kemalangan-kemalangan yang dialami remaja putri Indonesia.

Apa yang dialami oleh Yuyun dan Eno, sudah cukup membuat kita takut dan khawatir, khususnya sebagai orang tua yang mempunyai anak gadis. Jangankan membayangkan bagaimana penderitaan mereka,  membaca beritanya saja tidak berani tuntas.

Di sisi lain, ada bocah gadis yang menderita penyakit tumor, yang pasti mengudang rasa kasihan, baik kepada bocah itu, maupun kepada orang tuanya. Dan jika kita berkunjung ke rumah sakit, beragam penyakit yang diderita orang-orang akan kita temui.

Berapa hari yang lalu awan erupsi di gunung Sinabung, Sumut. Di negara lain, Di India, dikabarkan cuaca di sana sangat ekstrem, hingga mencapai  suhu 50 derajat Celcius,  sampai-sampai melumer aspal di jalanan.

Dan mungkin di sekitar kita pun, ada juga yang tertimpa musibah baik penyakit, harta maupun keluarga.

Tentu musibah-musibah seperti itu tidak ingin terjadi pada kita. Lalu apa saja yang harus kita lakukan agar musibah tersebut tidak menimpa kepada kita?
1.      Doa
Apa yang terjadi, itu semua memang sudah takdir yang Allah tetapkan. Akan tetapi, keburukan bisa ditolak dengan banyak-banyak berdoa. Berdoalah kepada Allah, supaya musibah tersebut tidak menimpa kita.

Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah, ketika melihat musibah.

اَلْحَمْدُ الِلّٰه الَّذِي عَافَنِي مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ, وَفَضَّلَنِي عَلٰى كَثِيْرٍ مِـمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلًا
“Barangsiapa melihat orang terkena musibah, kemudian membaca, “Alhamdulillăhilladzĩ ăfanĩ mimmă-btalăka bihi, wafadh-dhalanĩ ‘ală katsĩrin mimman khalaqa tafdhĩlă
(Segala puji bagi Allah, yang telah membebaskanku dari musibah yang sedang menimpamu, dan memberiku karunia yang banyak atas kebanyakan manusia), maka ia akan dijaga dari musibah tersebut. Apapun jenis musibah, selama ia masih hidup.” (H.r. Tirmidzi, dari Dari Umar Radhiyallahu ‘anhu.)[1]


Ja’far Rahmatullahi ‘alaihi berkata, “Doa ini dibaca dalam hati (ketika berdekatan dengan orang yang kena musibah) dan jangan memperdengarkannya kepada yang terkena musibah, supaya tidak membuat orang terkena musibah bertambah sedih. (Tirmidz)

2.      Jangan mencela.
Hampir semua orang memiliki pemahaman, bahwa setiap kejadian, pasti ada sebab akibat. Seperti adanya pemerkosaan. Pemerkosaan terjadi kadang dikarenakan adanya budaya pacaran, mengumbar aurat, berjalantanpa mahram, keluyuran dan hal lain sebagainya. Atau adanya bencana alam disebabkan banyak kemaksiatan di tempat tersebut.
Akan tetapi, juga merupakan sebuah kesalahan jika kita mencela atau menggibah mereka. Ambil hikmahnya saja dari setiap kejadian.
“Barang siapa mencela saudaranya (muslim) atas dosanya (yang ia sudah bertaubat), maka ia tidak akan mati sebelum sebelum ia sendiri melakukan (dosa tersebut).”(Tirmidzi)

3.      Lakukan introspiksi diri dan evaluasi
Jangan habiskan waktu dengan menggunjing, apalagi mencela. Sebaiknya, kita introspiksi diri dan lakukan evaluasi untuk melakukan perbaikan. Sebaik-baik solusi adalah mencari ilmu agama dan menjalan semua perintah Allah. Baik dari segi ibadah, akhlak, maupun tata cara dalam kehidupan sehari-sehari.

4.      Doakan negeri ini dan seluruh kaum muslimin.
Banyak kriminal dan bencana terjadi di negara kita, yang mungkin disebabkan karena kemaksiatan dan sangat jauh dari nilai agama. Tetapi, bertanyalah pada diri sendiri: sudahkah kita mendoakan negeri dan pemuda-pemuda bangsa.

Dalam sehari, berapa kali kita mendoakan kaum muslimin? Ketahuilah Rasulullah mendoakan ummatnya lebih 70 kali. Maka sudah menjadi keharusan buat kita agar selalu mendoakan hidayah untuk kaum muslimin.






[1]Hadits gharib. 

Tidak ada komentar