Jika kau Khadijah, anakmu akan seperti Fathimah. Jika dirimu Fathimah, anakmu akan seperti Hasan dan Husen.
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya lebih baik dari
pada mereka sendiri. Hingga kadang, tidak sedikit orang tua menentukan harapan kepada anak melebihi kemampuannya. Tidak sedikit pula orang tua, yang
menuntut anak ini dan itu, namun lupa berbenah diri.
Anak butuh tauladan yang baik. Anak butuh transfer akhlak. Anak
butuh semangat dan dukungan, bukan tuntutan. Anak butuh arahan bukan dikte.
Anak butuh pengertian, bukan diharap mengerti.
Khadijah dan Fathimah merupakan sosok tauladan yang sukses dalam
mendidik anak-anaknya.
Fathimah adalah sosok wanita yang taat kepada Allah, patuh
pada orang tua dan suami, menjalani kemiskinan dengan penuh keredhaan, dermawan
dan sejuta pesona yang dimilikinya. Sebelum bermimpi punya anak seperti
Fathimah, belajar lah banyak dari sosok Khadijah.
Khadijah merupakan sosok yang cerdas, pengusaha dan dermawan.
Kekayaan yang melimpah, tidaklah membuat sombong, bahkan sangat menghargai kedudukan
suaminya yang kekayaannya lebih jauh ke bawah dari dirinya.
Ia sangat menghargai apapun jalan yang ditempuh suaminya.
Salah satu ketika suaminya Ingin berkhalwat di gua Hira, bahkan ia rela
menempuh perjalanan yang jauh demi mengantar makanan untuk suaminya.
Ketika Islam telah datang, ia yang pertama menyambut. Ia selalu yang terdepan dalam membela usaha Rasulullah (Islam). Ia
memberikan apa saja demi Islam dan kaum muslimin.
Tak pernah sedikit pun terpikir untuk menghentikan usaha
suaminya, walaupun dicaci, diganggu, diboikot dan mengalami berbagai penderitaan.
Ketika menikah, ia memiliki emas yang banyak di atas nampan-nampan.
Namun ketika meninggal, ia tidak memiliki apa-apa lagi. Semuanya ia korbankan
demi Islam. Bahkan ketika hampir meninggal dunia, ia berkata kepada Rasulullah,
"Andai tulang belulang ini dapat dijadikan jembatan untuk penyeberangan
kaum muslimin, maka gunakanlah."
Ingin memiliki anak seperti Hasan dan Husen, belajar lah banyak
dari sosok Fathimah.
Sebuah keharusan, kita berharap yang terbaik buat anak-anaknya,
hanya saja janganlah lupa berbenah diri dan terus mendekati Allah swt.
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (Q.S. Al-A’raf : 58)
Tidak ada komentar