Menu
Cahaya Akhwat

Mengeluh




Setiap manusia pasti mempunyai masalah. Baik kesehatan, pekerjaan, finansial, sosial, cinta dan entah apa lagi. 


Aku yang terlihat baik-baik saja, bukan berarti tidak mempunyai masalah.


Satu hal yang aku ingin pertahankan, untuk tidak mengeluarkan keluhan, baik secara lisan atau tulisan. Karena bagiku, ketika diucapkan entah kenapa, permasalahan terasa menjadi semakin nyata, berat dan mungkin tambah lama. 


Maka jangan heran jika misalnya tanpa sengaja mecahin benda berharga tidak ada keluar dari mulutku, meski sekadar teriakan kaget. 


Kenapa? Karena mengeluh pecahnya barang disayang akan membuat hati semakin nelangsa. Lebih baik bergerak, bersihkan, dan introspeksi diri. 

Jadi diam bukan berarti kuat, tapi tidak ingin membebani diri lagi. Apalagi kalau dishare ke sosmed. Jika mendapat respon user daring, maka drama kesedihan bertambah durasi. Itu pendapat saya, jangan protes. 😁


Lalu apakah aku tidak pernah mengeluh? Atau ada manusia yang tidak pernah mengeluh? Pasti ada. Manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah dari orok. 


{ ۞إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا }

[Surat Al-Ma'arij: 19]


Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.


Manusia pasti ada mengeluh.  Hanya saja kita bisa meminimalisir, supaya pikiran tidak dipenuhi keluhan. Lalu mengalihkan perhatian pada mencari solusi atau melihat nikmat lainnya masih bisa dikecap.


 Jika waktu untuk mengeluh, bukankah lebih baik gunakan waktu untuk mengatasi masalah? 

Atau jalan-jalan sebentar, lihat orang-orang di sekitar kita. Di dunia ini masih banyak yang lebih menderita dari kita.


Mindset itu seperti kertas kosong. Mau kita lukis seperti apa, itu terserah. Selebihnya kita sendiri yang memandang dan menikmati. 


Allahu a'lam.

Tidak ada komentar