Menu
Cahaya Akhwat

POTENSI yang MENGHANCURKAN

POTENSI MENGHANCURKAN
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ



وَقَالَ نِسْوَةٌ فِي الْمَدِيْنَةِ امْرَأَتُ الْعَزِيْزِ تُرٰوِدُ فَتٰهَا عَنْ نَفْسِهِ ۤ ۖ قَدْ شَغَفَهَا

حُبًا ۖ اِنَّا لَنَرٰهَا فِيْ ضَلٰلٍ مُبِيْنٍ ﴿۳۰


“Dan wanita-wanita di kota berkata: “Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata.” (Yusuf :30)



“Dan wanita-wanita di kota berkata: “     kalimat ini menggambarkan,  suatu kumpulan wanita yang sedang asik membicarakan orang lain.    Dari sini tergambar kebiasaan banyak wanita, suka berkumpul-kumpul berbicara dengan topic kesana kemari.  

Berbagai macam versi yang dilakukan kebanyakan wanita.
Versi kekompakan; berkumpul dengan teman kerja, teman tetangga, atau teman sekolah. Terlalu hambar rasanya, kalau  kekompakan seperti hanya diam, tanpa obral obrol.  Awalnya cuma cerita tentang teman, tentang kebahagiaan, kesedihan, sesuatu yang lucu.  Semakin jauh, maka hal seperti ini  sangat sulit selamat dari ghibah.

Versi  keagamaan; yasinan, pengajian, dalam pertemuan seperti ini pun jarang yang selamat dari membicarakan aib orang lain.  Entah saat mengisi waktu menunggu acara dimulai,  sesudah  acara selesai, atau pulang jalan bareng.

“ Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam.”    Jika kita lihat pada ayat 29
يُوْسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هٰذَا وَاسْتَغْفَرِيْ لِذَنْبِكَ اِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخَاطِﺌِﻴْﻦَ

(Hai) Yusuf: “Berpalinglah (rahasiakanlah) dari ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah.”

Al-Aziz telah memerintahkan Yusuf  ‘alaihis salam agar merahasiakan apa yang terjadi di dalam keluarga mereka.  Yusuf ‘alaihis salam bisa diam,  namun tidak ada jaminan untuk mulut lain. Entah dari siapa berita ini keluar, namun yang paling besar peranannya dalam penyebaran rahasia ini adalah “wanita-wanita”    Rahasia pribadi menjadi desas-desus dan berita hangat di antara para wanita, sehingga menjadi rahasia umum.

Ada lagi pelajaran yang dapat kita ambil dari dua kalimat ayat di atas. Ada beberapa hal yang menjadi buah pembicaran dalam setiap perkumpulan wanita-wanita.
Selebriti;  Zulaikha adalah wanita cantik, terpandang, dan isteri bangsawan. Tentu ini adalah  pembicaraan yang hangat dan mengasikkan.
Tokoh;   Zulaihka isteri bendaharawan kerajaan, yang tentu ini menjadi figur oleh banyak orang. Yang kadang menjadi contoh dalam berbuat atau menjadi bahan cercaan.
Yang diirikan;   Zulaikha cantik, kaya raya,  isteri bendaharawan kerajaan, tentu ini banyak membuat iri oleh sekian banyak perempuan.  Maka kebanyakan yang paling banyak menyebarkan desas-desus suatu aib adalah orang yang iri.
Jadi yang sebenarnya paling banyak menyebarkan desas desus aib seseorang adalah orang yang iri.

Lihat Juga
Wanita Pilihan
Mencuri Perhatian
Orang-Orang yang dicintai Allah

Aib;   “Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata.”  Mereka mengatakan sungguh tak pantas seorang tuan putri,  isteri bangsawan jatuh cinta pada budak belian.   Sungguh, suatu yang sangat sangat aib     “Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata.”     Inilah yang dinamakan sikap Hypokrit, munafik. Seakan-akan mereka suci, mereka tak pernah bersalah.  

Padahal, saat ia membicarakan keburukan seseorang, secara tidak langsung ia telah membeberkan keburukannya sendiri pada orang lain. 

Dan seandainya mereka di posisi Zulaihka belum tentu mereka selamat. Belum tentu mereka teguh memegang pendirian.

Dari sini kita sadar, bahwa dari diri kita (khususnya wanita) memiliki fotensi yang menghancurkan diri, maupun orang lain. Karena itulah pentingnya Wanita pahan agama.

Wanita salehah akan menggunakan fotensi ini untuk mengagungkan Allah dan menyebarkan agama. Dalam perkumpulan, ia selalu mengarahkan topic pembicaraan kepada keagungan Allah dan agama.

Jika masih belum bisa, banyak diamlah di rumah atau hanya berteman dengan orang-orang saleh. 

1 komentar