Menu
Cahaya Akhwat

Mengapa Bermaksiat kepada Allah



Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa telah dibawa seorang tawanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika itu terlihat seorang wanita sedang mencari anaknya. Ketika melihatnya, ia mengangkat dan mendekatkan ke perutnya untuk menyusuinya. Beliau bersabda kepada kami, “Bagaimana pandangan kalian, apakah wanita rela memasukkan anaknya ke dalam api?” Kami menjawab, “Demi Allah, tentu ia tidak rela.” Maka beliau bersabda, “Betapa cinta dan sayang wanita itu kepada anaknya, sungguh Allah jauh lebih mencintai dan menyayangi hamba-Nya daripada wanita itu.” (HR. Muslim)

Allah ciptakan langit dan beserta seluruh isinya dengan segala keindahannya. Allah pelihara dan Allah beri rezeki. Manusia tidak akan mampu menghitung seluruh nikmat yang lihat, kecap, dan rasakan. Allah ciptakan aturan-aturan, baik perintah atau larangan, semua karena cinta dan sayang-Nya. 

Lalu, mengapa kita berani bermaksiat kepada Allah yang telah menyayangi kita?  Mengapa kita lalai kepada-Nya, sedang setiap detik kita telah merasakan berjuta-juta nikmat dari-Nya?
“Wahai ayahku, janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha Pengasih.” (QS. Maryam : 44)
   Renungan malam 7-2-2017

 


Tidak ada komentar