Menu
Cahaya Akhwat

Menghiasi Diri dengan Sifat Malu



Pada umumnya, wanita itu memiliki berkarakter pemalu, dan perasaannya sangat halus. Akan tetapi,  banyak wanita yang kehilangan sifat malunya disebabkan pengaruh suasana lingkungan dan pergaulan. 

Namun malu yang maksudkan di sini adalah malu bermaksiat kepada Allah. Dan muslimah yang senantiasa berusaha dalam naungan cahaya hidayah dan iman, sifat malunya akan menjelma dengan cara yang memesona. Semakin kuat iman dan semakin paham ajaran Islam, perasaannya semakin peka dan semakin malu melakukan hal-hal buruk dan maksiat. Sehingga ia akan berpikir dan menimbang jika ingin berbuat dan berkata sesuatu. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam contoh teladan yang sempurna dalam memiliki sifat malu, seperti yang dikatakan Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah sangat pemalu daripada seorang gadis yang berada dalam pingitan. Apabila beliau melihat sesuatu yang dibencinya, kami melihatnya dari wajahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Malu juga merupakan salah satu cabang iman.
“Iman itu terdiri dari tujuh puluh satu sampai tujuh puluh sembilan, atau eman puluh satu sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah ucapan ‘laa ilaaha illallah,’ dan yang paling bawah adalah menyingkirkan penyakit dari jalanan, dan malu itu adalah cabang dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Putri Syuaib adalah salah satu contoh pesona perempuan salehah. Kecantikan yang diperlihatkan putri Syuaib, kelak diabadikan dalam Al-Qur’an.

 “Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata, ‘Sesugguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan, sebagai imbalan atas (kebaikan)mu, memberi minum ternak kami. …” (QS. Al-Qashash: 25)

Malu putri Syuaib bukanlah malu tersipu seorang wanita kepada laki-laki, tetapi ia malu kepada Allah karena harus mendekati seorang laki-laki yang bukan mahram dan asing. 

Muslimah yang menghiasi dirinya dengan sifat malu ini, tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan wanita Barat yang sudah tidak memiliki rasa malu sedikit. Hiasilah diri dengan sifat malu karena sifat ini merupakan pesona tesendiri dan ciri khas muslimah yang senantiasa mereguk cahaya iman dan ilmu ajaran-ajaran Islam.

“Malu itu adalah kebaikan seluruhnya.” (HR. Muslim)



Tidak ada komentar